FAJAR, MAKASSAR — Peningkatan suhu rata-rata global yang mencapai rekor suhu terpanas sepanjang sejarah dengan kenaikan sebesar 1,1 derajat celsius.
Berangkat dari permasalahan ini, akhirnya mendorong adanya tindakan massif untuk menahan laju peningkatan suhu.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menekan sumber gas efek rumah kaca. Seperti gas metana yang dihasilkan dari proses penguraian sampah organik yang tidak sempurna.
Lembaga GESOMI (Gerakan Sortir Sampah Mitigasi Iklim) membuat kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas metana dengan melakukan pemilahan sampah dan mengolah sampah organik menjadi kompos, serta melakukan daur ulang untuk sampah plastik.
Program ini berlangsung di Tamalanrea Indah, Makassar, 30 Mei 2023. Kegiatan GESOMI akan berlangsung selama tiga bulan, dimulai sejak 1 Mei 2023.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menyortir sampah dari sumbernya untuk memudahkan pengelolaan sampah.
Kegiatan GESOMI melibatkan sekitar 20 peserta yang menyebar di sepuluh lokasi di sekitar Kelurahan Tamalanrea Indah, termasuk rumah makan dan kafe. Selama kegiatan, peserta secara konsisten melakukan sortir sampah dan membagikan tempat sampah dengan label organik dan nonorganik di tempat-tempat umum.
Sampah yang terkumpul kemudian dijemput dan dibawa ke rumah kompos yang dibentuk melalui kerja sama dengan Universitas Hasanuddin. GESOMI adalah salah satu organisasi yang didukung oleh Yayasan Hadji Kalla (YHK) melalui program aktif positif.