Kemudian, jika memperhatikan sisi lembaga penyalurnya, khusus tahun anggaran 2023, di Sulsel direncanakan terdapat 8 lembaga penyalur, meliputi bank BUMN, BUMD, Swasta dan lembaga non Bank. Ditetapkan penyalur terbesar Bank BRI mencapai Rp2,41 triliun (30,35%).
Kemudian Bank Mandiri, Rp 324 miliar (10,77%), Bank BNI Rp128 miliar (4,26%), Bank BSI Rp47 miliar (1,56%), BPD Jabar Rp33 miliar (1,10%), Pegadaian Syariah Rp26,5 miliar (0,88%), dan jumlah yang terkecil BPD Daerah, Bank Sulselbar (BSSB) Rp17,2 miliar atau hanya 0,57 persen.
Tentu saja penetapan jumlah yang dianggarkan tersebut bagi masing-masing lembaga berdasarkan pengalaman, kapabilitas, dan prospek masing-masing lembaga. Namun sebagai harapan kedepannya, sebaiknya perlu ada pertimbangan khusus untuk BPD Daerah sendiri (BSSB) untuk bisa diberi sedikit perhatian dan pemihakan khusus, agar dapat berperan lebih besar lagi dimasa yang akan datang.
Oleh karena bagaimanapun juga BSSB adalah lembaga keuangan utama bagi para pelaku ekonomi di Sulsel dan Sulbar khususnya sehingga seharusnya menjadi bank andalan bagi masyarakat dan Pemda untuk bisa didukung secara optimal. Sehingga BSSB dapat menjadi BPD Daerah yang dibanggakan dan dipercaya oleh seluruh pemangku kepentingan di Sulsel dan Sulbar.
Terakhir, memperhatikan kinerja kebijakan fiskal KUR di Sulsel maka sesuai dari beberapa survei dan kajian yang dilakukan para pihak terkait tampaknya sudah banyak membantu para pelaku UMKM dalam menjaga kontinyuitas usaha mereka terutama disaat Pandemi mendera.