Hingga April tahun 2023 KUR teralokasi sejumlah Rp.3,01 triliun dengan jumlah nasabah yang terus bertambah. Khusus periode April 2023 lalu, jumlah KUR yang sudah tersalur mencapai Rp.1,35 triliun dengan jumlah 59.450 nasabah.
Terkait dengan alokasi dan distribusi KUR tersebut telah ditarget peruntukkannya untuk 12 sekor usaha utama UMKM yang direncanakan akan dibelanjai dari anggaran KUR sebab dianggap sebagai usaha UMKM yang prospek dan potensial di dibiayai di masing masing-masing daerah secara proporsional sesuai data yang dikeluarkan oleh Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan.
Dimulai sektor pertanian dalam arti luas, sekitar Rp 1,323 triliun untuk 30 ribuan debitur, Perdagangan sekitar Rp 1,04 triliun untuk 18 ribuan debitur, Jasa kemasyarakatan dan jasa lainnya sekitar Rp 222 miliar dengan nasabah sekitar 4,6 ribu, Perikanan sekitar Rp 143 miliar untuk nasabah sekitar 2,5 ribu, Industri pengolahan sekitar Rp139 miliar, untuk nasabah sekitar 2,5 ribu.
Kemudian Penyediaan akomodasi dan Mamin sekitar Rp78 miliar untuk sekitar 1,1 ribu nasabah, Transpprtasi, Pergudangan dan komunikasi sekitar Rp 28 miliar untuk 456 nasabah, Real estate, usaha lainnya, sekitar Rp 18 miliar, Konstruksi sekitar 7,4 miliar untuk 35 nasabah, Jasa kesehatan dan kegiatan social, Rp5,15 miliar untuk sekitar 50 nasabah, Jasa pendidikan Rp 1miliar umtuk 9 nasabah, dan sektor usaha Pertambangan dan penggalian sekitar 0,2 miliar untuk 1 nasabah.
Dalam penyaluran KUR tersebut, sudah ditarget besarnya jumlah anggaran KUR untuk masing-masing daerah di Kabupaten dan Kota di Sulsel. Pada tahun anggaran 2023 ini ada enam Kabupaten dan Kota yang jumlah KUR terbesar yang digelontorkan. Mulai Bone disiapkan anggaran Rp 322 miliar, Kota Makassar Rp 310, Wajo Rp244 miliar, Sidrap Rp209, Bulukumba Rp 170 miliar, sedangkan kabupaten lainnya terbagi-bagi dengan dalam jumlah total Rp1,752 triliun.