FAJAR, MAKASSAR-Kematian Masra menyisahkan misteri. Mahasiswa Fakultas Kehutanan Unhas angkatan 2020 ini ditemukan tewas di indekosnya di Jalan Sahabat Raya, Sabtu, 10 Juni, malam. Apalagi, ditemukan sejumlah lebam di tubuhnya.
Mayat Masra kali pertama ditemukan oleh sejumlah teman-teman tetangga kosnya, yaitu Hikma, Misbahul Jannah, dan Hani. Ketiganya terpaksa membuka paksa kamar korban karena beberapa kali ditegur untuk menghentikan air di kamar mandinya, namun tak direspons.
Saat pintu dibuka korban dalam posisi tidur terlentang. Tangan, wajah korban lebam kebiruan, dan bibirnya hitam lebam, serta ada bekas darah kering di mulut dan hidung. Dari mulut dan hidung korban juga keluar busa.
Mereka pun langsung segera menghubungi pacar korban, yakni Joshua. Mereka berempat kemudian tidak menunggu lama langsung membawa korban ke rumah sakit Unhas untuk mendapatkan pertolongan. Tetapi, setibanya di rumah sakit dan diperiksa oleh dokter, ia dinyatakan telah meninggal dunia. Perempuan kelahiran 1 Juli 2002 ini dinyatakan meninggal pukul 19.15 WITA, Sabtu, 10 Juni.
Sehari sebelum kejadian, rekan korban mengaku, melihat korban terakhir kali menyapu di teras depan kamarnya pada Jumat, 9 Juni, menjelang tengah malam. Setelah itu korban masuk ke dalam kamarnya, bersamaan dengan suara pagar kos seperti ada orang yang keluar.
Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea Iptu Jeriady membenarkan perihal penemuan jasad wanita tersebut. Kata dia, pihaknya telah membawa jasadnya ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan pemeriksaan. “Sementara melakukan pemeriksaan di lokasi dibantu tim Disaster Victim Indentification (DVI) Polrestabes Makassar,” ujarnya, Minggu, 11 Juni.
Jeriady menjelaskan, saat ini penyebab kematian mahasiswi Unhas ini masih didalami oleh Satreskrim Polsek Tamalanrea. Pihaknya sementara melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang merupakan teman-teman korban. “Tapi untuk penyebab pastinya kenapa dia meninggal masih kita selidiki, tapi itu harus berdasarkan keterangan dari dokter ahli,” bebernya.
Kerabat Masra, Marni yang ditemui di RS Bhayangkara mengatakan, rencananya wanita satu kampungnya itu akan dimakamkan di Dusun Manynyaha, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sinjai Borong.
Masra kata dia, merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara. Ia mendapatkan kabar meninggalnya Masra dari temannya. Makanya, dirinya dari Sinjai langsung datang ke Makassar atas permintaan keluarganya. “Dapat kabar dari temannya, langsung dari Sinjai ke Makassar. Saya dapat info pertama setelah magrib,” ucapnya.
Selama ini, Masra diketahuinya tinggal indekos seorang diri. Menurut temannya, dia memang sering mengeluhkan sakit perut dan kepala. “Sering sakit kepala, katanya kalau sakit kepala,” bebernya.
Meskipun begitu, ia mengaku tidak mengetahui pasti bagaimana kondisi jasad Masra. Sehingga enggan untuk berbicara lebih banyak saat ditanyai penyebab kematian korban. Permintaan keluarga juga menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. “Kita serahkan ke polisi, karena orang tuanya hanya menunggu di kampung. Sementara sakit,” imbuhnya. (maj/*)