FAJAR, MAKASSAR – Langkah sejumlah guru dan wali kelas di SD Inpres Toddopuli melaporkan kasus internal di sekolahnya ke DPRD Makassar disesalkan sejumlah pihak. Akhirnya “borok” di sekolah ini terbuka ke publik.
Pemerhati Pendidikan Kota Makassar, Drs HM Said Amin MPd menyampaikan langkah guru itu sebenarnya tidak elok dan menyalahi prosedur. Menurutnya, langkah paling bijak ketika ada masalah internal seperti yang sudah marak beredar di media cetak dan online itu diadukan lebih dulu ke Dinas Pendidikan.
“Bukan ke DPRD, karena ini soal instansi. Guru itu ada atasannya, ada pimpinannya, harusnya ke Dinas Pendidikan,” kata Said, Rabu 7 Juni. Kekhawatirannya ketika diadukan ke DPRD justru menjadi bahan politik dan bisa ditunggangi oknum tertentu untuk kepentingan pribadi, sehingga penyelesaiannya tidak komprehensif.
Karenanya, Said yang juga Mantan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar ini meminta guru dan wali kelas itu menarik laporannya, untuk selanjutnya mengadukan hal tersebut ke Dinas Pendidikan. “Ini persoalan yang bisa diselesaikan oleh Kabid saja sebenarnya. Perlu pendekatan psikologi menyikapi hal semacam ini,” bebernya.
Dia meyakini Disdik Makassar punya banyak solusi efektif menangani kasus semacam ini, tanpa harus mengorbankan guru dan kepala sekolahnya. Yang perlu dia tekankan bahwa bentuk pungli apapun tidak dibenarkan dilakukan di sekolah. Kecuali ada hal yang berkaitan kontribusi kepada sekolah, bukan untuk kepentingan oknum guru, wali kelas, ataupun kepentingan pribadi kepala sekolah.
“Kalau pungli itu jelas tidak boleh,” beber Said yang juga Dosen di Universitas Mega Rezki ini. Yang pasti sejak laporan ini mencuat, sejumlah persoalan lain ikut mengemuka. Misalnya penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pengadaan buku pelajaran murid yang tidak efektif dan lainnya.
Informasi dari para orang tua murid Kelas 1 sampai Kelas 6 SD Inpres Toddopuli, beberapa guru dikomandoi ASN inisal AF, yang juga kerap dijuluki “kepala sekolah bayangan” ini mengajak beberapa guru dan wali kelas melaporkan Kepseknya, Zusanti SPd ke DPRD Makassar. Tak terima laporan itu, Kepsek juga melaporkan tindakan para guru dan wali kelasnya itu ke Kadis Pendidikan, Senin sore, 5 Juni lalu.
Kadis Pendidikan Makassar, Muhyiddin Mustakim menyampaikan sudah menerima persoalan di sekolah tersebut. Pihaknya sudah meminta Plh Kepala SD Inpres Toddopuli, Zusanti SPd segera membuat pertemuan bersama seluruh guru dan orang tua siswa, untuk mendengarkan langsung persoalan yang terjadi.
Dia juga meminta seluruh guru dan wali kelas kembali mengajar. Bila tidak, itu menjadi bagian evaluasinya ke depan kepada para guru dan wali kelas serta Kepala SD di sekolah tersebut. “Jangan sampai tidak ada proses belajar mengajar. Saya akan evaluasi dan ambil keputusan setelah pertemuan,” kata Muhyiddin. (nas)