Oleh: Marsuki
Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB
Materi pemantik diskusi pada konferensi LPPI tentang Human Capital telah diuraikan secara singkat pada tulisan bagian I lalu. Presentasi berikutnya disampaikan oleh beberapa pembicara dari dua bank besar, BRI dan BCA, kemudian dilanjutkan oleh tiga pembicara dari Bank Pembangunan Daerah, Bank DKI, Bank BJB, dan Bank Sulutgo.
Semua pemateri tampaknya setuju bahwa beberapa tahun terakhir telah terjadi disrupsi sangat cepat dan dramatis dalam banyak tatanan hidup manusia di penjuru dunia. Dimulai dari akibat disrupsi teknologi informasi, serangan Pandemi, krisis geopolitik di Eropa, hingga krisis harga komoditas strategis dan krisis sektor keuangan, kemudian disebut sebagai dunia baru (New World).
Oleh karena itu maka sebuah keharusan bagi setiap orang apalagi organisasi perbankan khususnya untuk melakukan beberapa perubahan mendasar dalam berbagai kebijakan-kebijakan yang direncanakan dan yang akan dilakukan. Jika tidak maka diperkirakan para pihak terkait akan tergilas oleh dampak negatif dari perubahan-perubahan yang sangat tidak memihak dan kondunsif.
Pada kesempatan ini akan coba diadaptasi beberapa pokok pikiran yang sangat berharga yang telah disampaikan oleh Division Head of Human Capital Development dari Bank BRI yang diharapkan dapat menjadi inspirasi yang baik bagi pihak perbankan dan BPD khususnya guna menghadapi perubahan-prubahan yang terjadi.
BRI sebagai salah satu organisasi bisnis perbankan besar di Indonesia mencoba memberi gambaran beberapa langkah strategi yang diambil khusus terkait optimalisasi peran SDM di BRI agar terus dapat berbisnis sesuai rencana dan terutama dapat terhindar dari kemungkina buruk krisis yang mungkin bisa terjadi.