Tersedia berbagi sumber daya, dan berbagi manfaat, serta adanya guncangan tak terduga. Sebagai konsekwensinya, berarti setiap organisasi dituntut untuk berbuat yang terbaik ditengah kondisi dunia baru tersebut jika tidak ingin digilas zaman yang semakin tidak bersahabat.
Caranya, terutama memanfaatkan dan memberdayakan SDM yang ada di organisasi sehingga organisasi dapat menciptakan nilai (value creation) yang baik dan mengungtungkan bagi perusahaan. Value creation dijelaskan akan dapat diraih jika dapat terjalin hubungan yg bersifat horisontal daripada vertikal dengan para pelaku ekonomi dan bisnis lain serta saling melengkapi dalam model pola kerjasama secara bersinergi dan berkolaborasi.
Manfaatnya akan dapat terbangun hubungan ekonomi dan bisnis yang bersifat aliansi bukan silo-silo dan hubungan tersebut tidak bersifat memilik dan mengontrol. Oleh karena itu diperlukan sikap yang bersifat agil atau tanggap atau lincah dalam bertindak terutama guna menghadapi berbagai kondisi yang tidak sesuai harapan akibat disrupsi yang akan selalu ada.
Dalam hubungan itu maka diperlukan proses yang harus dilewati dan dilakukan di lingkungan organisasi khususnya. Meliputi: Proses integrasi strategi yang harus dilakukan diantara para pimpinan puncak perusahaan. Kemudian perlunya proses integrasi taktis diantara para manajemen level menengah.
Dilanjutkan dengan proses integrasi operasional untuk aktivitas keseharian. Lalu perlunya proses integrasi interpersonal untuk chemistry SDM dalam bekerja. Serta perlunya proses integrasi kultural yaitu mengintegrasikan seluruh proses, conduct, aktivitas, sistem reward dan nilai perusahaan.
){kind=link}