JAKARTA, FAJAR – PSSI di bawah kendali Erick Thohir terus menunjukkan progres positif. Pembinaan terus digenjot demi mencapai prestasi tertinggi timnas Indonesia.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir sendiri sudah menyampaikan berbagai hal dalam Kongres Biasa. Salah satunya dengan menghidupkan kompetisi sepak bola perempuan. Upaya ini pun sudah ditempuh melalui kerja sama dengan federasi sepak bola Jepang.
”Pekan depan saya dan Bu Tisha akan meeting sola ini. Kita belajar dari Jepang mengenai timnas perempuan. Mereka juara dunia, juara U-20, U-17, makanya kita mau ambil pelatih dari Jepang,” kata Erick, Minggu, 28 Mei.
Selain Jepang, PSSI juga berencana merekrut direktur teknik (Dirtek)dari Jepang untuk timnas perempuan. Rencananya itu dilakukan pada pertengahan Juni mendatang.
”Saya, Waketum, dan Bu Tisha, pertengahan Juni ke Frankfurt untuk kerja sama dengan mereka masalah Dirtek. Supaya Dirtek kita independen, jadi ketika mereview pelatih juga independen. Kita pilih Jerman karena kemarin kita baru saja melakukan bilateral meeting dengan mereka saat perjalanan saya dengan Bapak Presiden,” terangnya.
Alasan lain PSSI menggandeng Jerman karena di sana banyak pemain Asia yang bermain di Liga Jerman. Itulah sebabnya PSSI membuka kesempatan pemain tim nasional muda berlatih di Jerman. ”Supaya mereka punya kesempatan bisa menyentuh Eropa,” jelasnya.
Erick juga membeberkan blueprint yang membuat FIFA batal menjatuhkan sanksi kepada timnas atas tragedi kanjuruhan dan batalnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kata dia, FIFA melihat keseriusan Indonesia, lewat komitmen merenovasi 22 stadion dengan nilai Rp1,9 triliun.