FAJAR, MAKASSAR — Cuaca panas tidak biasa sedang melanda Indonesia, termasuk Kota Makassar. Jika terpapar suhu panas terlalu lama, bisa memicu heatstroke.
Jika seseorang terserang heatstroke kemungkinan kehilangan kemampuan mengatur suhu tubuhnya. Suhu badan juga meningkat hingga mendekati 40 derajat celcius. Dampak lainnya, nadi cepat, sakit kepala, pusing dan muntah. Selain itu, kulit menjadi merah, panas, dan kering.
Pakar kesehatan lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Makassar Andi Ruhban menyarankan masyarakat tidak terlalu lama di bawah sengatan cuaca panas. Selain iut, asupan cairan dalam tubuh harus diperhatikan untuk mencegah dehidrasi.
“Suhu tubuh normal berkisar 32–34°C. Saat suhu eksternal lebih tinggi, tubuh akan berusaha mendinginkan dirinya sendiri,” beber Ruhban dikutip dari Harian FAJAR edisi Senin, 22 Mei 2023.
Jika tubuh tidak mampu mendinginkan dirinya, bisa terjadi heatstroke dengan suhu tubuh mencapai 40 derajat celsius. Dosen berkaca mata ini juga menyarankan menggunakan pakaian longgar, berwarna terang, dan berbahan ringan saat beraktivitas di luar rumah. “Kenakan topi dengan tepian lebar, oleskan tabir surya ke kulit dan pilih tabir surya dengan SPF minimal 30,” sarannya.
Dia juga menyarankan agar bijak memilih waktu beraktivitas di luar ruangan. Jika memungkinkan, tunda aktivitas berat di luar ruangan saat cuaca sedang terik. Ganti jadwal aktivitas tersebut ke pagi atau sore hari.
Rubhan menjelaskan, dampak kesehatan akibat cuaca terlalu panas bisa membuat kulit terasa panas dan kering. Selain itu, jantung terasa berdetak lebih cepat, kulit terlihat pucat, kram pada kaki maupun abdomen, mual, muntah, dan pusing.
