FAJAR, MAKASSAR – Sejumlah pedagang kesulitan mendapatkan telur ayam, stok mulai menipis. Akibatnya, harga di pasaran terus merangkak naik.
Pedagang telur di Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Rahma menyebut harga telur ayam sudah mulai naik sejak 14 hari lalu. Satu rak, ia jual seharga Rp57 ribu. Menurutnya, tingginya harga telur karena stok dari peternak telur dari Sidrap makin menipis.
Sebelum harga naik, ia selalu mendapatkan 500 rak telur setiap yang diantarkan dua kali sepekan. Setelah stoknya terbatas, ia hanya bisa mendapatkan 200 rak dalam satu minggu. “Dulu meja ini berjejeran telur ayam, tapi empat belas hari terakhir cuma 1/3 saya isi,” ujar Rahma, Senin, 22 Mei 2023.
Sementara pedagang telur di Pasar Terong, Rasna mengatakan sudah hampir sebulan harga telur ayam bertahan di harga Rp55 ribu. Jauh dari harga normal Rp48 ribu. Menurutnya kenaikan ini disebabkan suplai telur ayam setelah Lebaran sampai sekarang belum normal.
“Dengar-dengar sih induk ayamnya lagi afkir sehingga produksi telur berkurang. Katanya baru diganti
induk baru,” bebernya Senin, 22 Mei.
Penjual sembako di Pasar Pabaeng-baeng Syarifuddin juga bingung sebab permintaan telur makin meningkat. Pihaknya terpaksa tak bisa memenuhi permintaan tersebut lantaran stok menipis. Selain stok menipis, harga juga mahal dari distributor.
Ia menerima harga distributor dengan harga Rp53 ribu. Otomatis pedagang menjual Rp55 rib. Untungnya tipis, sebab jika harga mahal, masyarakat akan mengurangi konsumsi telur. “Belum turun, tidak tahu ini ke depannya seperti apa, kalau saat ini harga pasaran masih di harga Rp55 ribu,” ujarnya.