Bagi Pantarlih yang bertugas di desa, Bahkan harus naik turun pegunungan. Jalanan yang tak elok atau ekstrem pun diterobos begitu saja dengan kuda besi yang dimiliki sang Pantarlih tanpa memikirkan kesehatan kuda besi mereka, demi tugas yang diembannya untuk menjangkau pemilih. Bahkan kerap mengalami kecelakaan hingga pingsan.
Meski mengalami hal itu, semangat juang mereka dalam mencocokkan data tidak kelihatan mengenal lelah, serta menyampaikan hasil pencocokan data dan penelitian yang diperoleh ke PPS. Semua itu dilakukan demi masyarakat yang tinggal di pedesaan dan di pegunungan dalam menyukseskan pemilu 2024.
Pantarlih juga Manusia
Akhir-akhir ini, sebuah kasus Pantarlih KPU Pinrang viral di media Sosial. Berita itu dimuat oleh detik.com, para Pantarlih mengeluh dengan adanya uang transportasi yang dijanjikan oleh KPU sebanyak Rp500 ribu diluar dari gaji sebagai dana operasional. Seorang pantarlih juga seorang manusia biasa, jadi wajar mengeluh karena adanya janji tersebut yang dilontarkan oleh mulut-mulut yang tidak bertanggung jawab.
Semua itu bermula dari gosip yang beredar di luar forum resmi KPU Pinrang. KPU Pinrang pun membantah, Kasubag Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat KPU Pinrang Andi Muh Yasien menyampaikan bahwa KPU Pinrang secara resmi ke Pantarlih bahwa akan ada dana transportasi yang mereka akan terima. Namun, informasi itu menurutnya tersebar secara tidak formal hingga sampai ke pantarlih.
KPU Pinrang pun mengakui bahwa betul adanya anggaran operasional bagi Pantarlih, tetapi anggaran tersebut tidak secara tunai untuk transportasi melainkan peruntukannya untuk proses pembelian perlengkapan Pantarlih dan proses rekrutmen mereka.
