Selain itu, Lily juga membeberkan, sedang memperjuangkan agar terjadi pemekaran di Toraja, yakni pembentukan Toraja Barat. Dan terbaru, katanya, ia ikut dalam negosiasi dan penyelesaian masalah terhadap TKI yang terkena masalah di Hongkong. Pada Pemilu 2019 lalu, Lily merupakan peraih suara terbanyak kedua, dengan raihan 474.696 suara.
Saat itu, Lily hanya satu-satunya wakil dari kalangan etnis Toraja dan dari agama Nasrani. Saat ini, bakal calon senator yang berlatar sama dengan Lily ialah Musa Malusu. Kendati demikian, Lily tak menganggap sang pendeta itu sebagai saingan. “Memang benar, karena dulu saya sendiri mencalonkan dari Tana Toraja dan dari Agama Nasrani.
Sekarang sudah ada pak Pendeta (Musa). Saya percaya beliau kualitasnya baik. Sebab, tidak mungkin mencalonkan diri kalau tidak tahu apa yang mau dilakukan,” terang Lily. Yang terpenting, menurut Lily, semua orang punya peluang yang sama untuk jadi senator dan mesti melakukan usaha.
“Kalau terpilih atau tidak terpilih bukan artinya bahwa Tuhan mendengar kita. Intinya kita sama-sama berdoa dan berusaha aga berjalan dengan baik,” ucapnya. Ditanya ikhwal target suara ke depan, lagi-lagi Lily tak mau jemawa. Ia tak mau mendahului takdir Tuhan.
“Karena semua itu adalah hak prerogatif dari pada Sang Maha Kuasa yang menciptakan kita. Jadi mudah-mudahan lebih baik dari hasil perolehan suara dari pemilu sebelumnya,” pungkasnya. (rul)