Surya menegaskan, sejak 2022 ia telah menjatuhkan dukungannya ke AAS sebagai representasi tokoh Indonesia Timur. “Figur kawasan timur itu penting, karena Indonesia timur itu pemilihnya hampir 30 juta, sama dengan Jatim, kalau saya pribadi dari sejak satu tahun lalu saya sudah usungkan Andi Amran, tapi ini pribadi, dan saya usulkan nama itu karena saya juga di Majelis Syuro,” tegasnya beberapa waktu lalu.
Surya bercermin pada Pilpres 2014, saat Joko Widodo berpasangan dengan Jusuf Kalla, mereka bisa mengantongi suara hampir 80 persen di kawasan Indonesia timur.“Ketika nama tokoh indonesia timur muncul itu bukan yang melankolis, kalau ada tokoh Indonesia Timur bisa kita menang di atas 80 persen,” jelasnya.
Namun, kata dia, hal itu tentunya kembali diserahkan ke Majelis Syuro DPP PKS kepada badan pekerja, atau Dewan Pimpinan Tinggi Partai (DPTP) “Itu unsurnya ketua majelis syuro, wakil majelid syuro, presdien PKS, Ketua majelis pertimbangan, dan ketua dewan syariat, itu ada 8 orang,” terangnya.
Selain Amran Sulaiman, ada beberapa nama Cawapres yang berpotensi mendampingi Anies Baswedan, seperti Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dan Ahmad Heriawan. “Sudah ada nama-nama yang muncul, diantaranya Khofifah, Andi Amran, Ahmad Heriawan, dan kita masih menanti nama-nama yang memang paling diterima masyarakat indonesia,” pungaksnya.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid juga menegaskan, jika nama Amran Sulaiman cukup mencuat untuk diusung sebagai Cawapres. “Kita menginginkan ada perwakilan dari Indonesia Timur, saat ini kami melakukan survei terkait tokoh-tokoh yang ada di Indonesia Timur, siapa-siapa yang bisa diusung, salah satunya itu pak Amran,” tutupnya. (*)