FAJAR, MAKASSAR-Bawaslu Sulsel dan Universitas Islam Makassar (UIM) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). Kedua pihak bersepakat berkolaborasi melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam pengawasan partisipatif pada Pemilu dan Pilkada 2024.
Penandatangan tersebut dilaksanakan dilakukan langusng oleh Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi dan Rektor UIM Majdah M Zain. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Sidang Muthmainnah Bawaslu Sulsel, Kamis, 13 April.
Ketua Bawaslu Sulsel HL. Arumahi mengatakan, MoU tersebut antara lain melalui kegiatan KKN Tematik, magang, seminar dan diskusi, serta tugas belajar.
MoU ini merupakan bentuk konsolidasi jaringan Bawaslu untuk berkolaborasi dengan multi pihak dalam rangka mendapatkan manfaat bersama.
“Sebelumnya, Bawaslu juga berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi, organisasi keagamaan, kemahasiswaan dan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),” kata Laode.
Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Majdah M Zain dalam pengarahannya mengatakan, perguruan tinggi harus ikut bertanggung jawab membangun proses politik yang sehat khususnya pada Pemilu dan Pilkada. Kampus harus melahirkan generasi cerdas, baik intelektual, emosional dan spritual berakhlak atau berintegritas.
“Indonesia sudah memiliki intelektual tapi belum menjamin hadirnya kemaslahatan. Karena itu kita butuh orang pintar tapi juga berintegritas,” ujar Majdah.
Mahasiswa katanya, sejatinya menjadi subyek bekerjanya proses pemilu yang jujur dan berintegritas. Karena itu, mahasiwa harus dibekali dengan nilai-nilai integritas sehingga selain memiliki kecerdasan intelektuan juga memiliki intergritas dan spritualitas. (mum)