English English Indonesian Indonesian
oleh

Dosen FKIP Unismuh Muhammad Ali Imran Jalani Promosi Doktor di Unhas, Kaji Kompetensi Sintaksis Penyandang Tunarungu melalui Bahasa Tulis

FAJAR, MAKASSAR-Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Muhammad Ali Imran menjalani sidang promisi doktor dengan mempertahankan disertasi dengan judul “Kompetensi Sintaksis Penyandang Tunarungu melalui Bahasa Tulis di Media Sosial Facebook” di Bidang Ilmu Linguistik Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Unhas. Acara promosi doktor tersebut berlangsung pada hari Senin, 20 Maret 2023 pukul 10.00 Wita di Aula Prof Mattulada, FIB Unhas.

Pada promosi doktor tersebut, Ali Imran didampingi oleh tim promotor yang terdiri dari Dr Ikhwan M Said, Prof Muhammad Darwis, dan Dr Prasuri Kuswarini serta tim penguji yaitu Prof Hamzah A Machmoed, Dr Tammasse, Prof Jufri, dan Prof Lukman.

Dalam penelitiannya, Ali Imran mengambil data dari kalimat status yang diunggah oleh penyandang tunarungu di Facebook pada tahun 2020 dan 2021. Sebanyak 200 contoh data kemudian dihimpun dan dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan linguistik struktural.

Ali Imran mengungkapkan bahwa dalam merekonstruksi struktur batin, dilakukan parafrasa sesuai kaidah yang berlaku dan dipahami pada umumnya. “Klasifikasi data dilakukan berdasarkan kontras pada data dan hasil rekonstruksi sehingga ditemukan ciri pembeda lalu dijabarkan berdasarkan unit analisis frasa, klausa, dan kalimat dengan melibatkan hubungan sintagmatik dan paradigmatik,” ungkap alumni Sastra Indonesia Unhas angkatan 2007 ini.

Hasil penelitian tersebut kata putra dari Prof Muhammad Darwis dan Dr Kamsinah ini, telah berhasil membuktikan bahwa secara umum, penyandang tunarungu mampu menyusun kalimat tulis bahasa Indonesia yang sederhana.

Bahkan, mereka mampu menyusun berbagai tipe kalimat seperti kalimat deklaratif, interogatif, dan imperatif serta kalimat majemuk koordinatif dan subordinatif. Namun, penguasaan sintaksis penyandang tunarungu memiliki kekhasan yang ditandai oleh empat pola penyimpangan sintaksis yaitu penghilangan, penambahan (redundansi), penggantian, dan kesalahan urutan kata.

Dari penggunaan kalimat majemuk, diketahui bahwa penyandang tunarungu masih kurang cakap dalam merangkai kalimat bersambung (conjoined sentences). Meskipun demikian, pengungkapan pola-pola tersebut dapat menjadi temuan yang penting dan berguna untuk dijadikan pintu masuk dalam penanganan masalah kebahasaan, terutama penguasaan kalimat bahasa Indonesia tulis bagi penyandang tunarungu. (*/)

News Feed