English English Indonesian Indonesian
oleh

Polda Sulsel Maksimalkan Fungsi Preventif, Pastikan Ramadan Aman

FAJAR, MAKASSAR- Kesucian di bulan Ramadan tidak boleh dinodai dengan maraknya aksi kriminal. Makanya kepolisian dapat tuntutan lebih dalam menjalankan tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana, telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya agar lebih maksimal dalam menjalankan fungsi preventif kepolisian. Mulai dari personel binmas, sabhara, hingga reserse, punya tanggung jawab bersama mencegah terjadinya setiap aksi kriminal.

“Kapolda sudah berikan arahan, ditekankan agar fungsi preventif itu lebih dimaksimalakan, lebih jalan, selama Ramadan,” ujar Direktur Ditreskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti, ditemui di kantornya, kemarin.

Khusus pihaknya di bidang reserse krimininal umum, kata Jamaluddin, penekanannya yang diberikan adalah terlibat aktif dalam setiap kegiatan patroli kepolisian. Makanya sejak beberapa bulan terakhir sudah digerakkan Tim Preventif Strike yang dibentuk Direskrimum Polda Sulsel.

Menurut perwira berpangkat tiga melati ini, tim yang dibentuknya itu bergerak dengan teknik pencegahan dengan aksi penindakan. Hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang berpotensi mengganggu kamtibmas di Sulsel, Makassar Raya khususnya.

“Ini kegiatan patroli yang ditugasi untuk mencegah dan menindak. Misalnya kalau ada kita dapati anak-anak muda bekerumunan itu kita langsung periksa, kalau didapati pelanggaran hukumnya langsung diamankan,” bebernya.

Jamaluddin mengakui bahwa aksi kriminal di bulan Ramadan memang berpotensi meningkat. Paling banyak seperti aksi pencurian dengan kekerasan, balapan liar, dan perang kelompok serta aksi pembusuran.

Ia menegaskan bahwa pihaknya jauh hari sebelumnya sudah dengan sigap dan mengambil langkah tegas dalam upaya pencegahan. Pesonel reserse di polres jajaran sudah diperintahkan agar tidak boleh ada kejahatan yang kemudian didapati, lalu bisa menghindar dari proses hukum yang harus pertanggung jawabkan.

“Semua itu sudah dan pasti akan kita tindak. Tapi yang paling penting sebelum itu, pencegahan pasti terus kita maksimalkan,” tegasnya.

Salah satu bentuk pencegahan terhadap potensi kejahatan yang terjadi di bulan Ramadan, adalah pentingnya mengawasi peredaran miras. Masalah ini akan menjadi fokus personel di lapangan.

“Miras itu juga jadi atensi, karena kalau kita lihat banyak aksi kejahatan dipicu akibat miras. Apalagi di bulan Ramadan nanti, akan kita awasi ketat,” imbuhnya.

Sebagaimana laporan kasus yang ditangani Ditreskrimum Polda Sulsel, selama dua bulan terakhir yang paling banyak ditangani adalah kasus dugaan penganiayaan. Selain itu, anak yang terlibat dalam kasus kekerasan juga meningkat.

“Kalau di Sulsel itu penganiayaan yang banyak kita tangani. Terus anak yang terlibat kekerasan juga tidak sedikit,” tukasnya.

Di tingkat polres peredaran miras juha telah menjadi perhatian serius. Apalagi dalam beberapa kasus kekerasan yang menjadi sorotan masyarakat, berawal dari miras yang dikonsumsi secara berlebihan.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol, sebelumnya menegaskan pihaknya akan menggencarkan razia miras ilegal mengingat dampaknya yang sangat berbahaya. Meskipun kata dia, sejauh ini giat tersebut sudah cukup masif dilakukan.

“Kita kegiatan di Polrestabes ini sudah melakukan operasi terhadap miras, dimana sudah banyak kita amanakan,” ujarnya, kemarin.

Menurut perwira polisi berpangkat dua melati ini, miras ilegal termasuk memiliki dampak yang sangat berbahaya. Selain buruk untuk kesehatan, juga bisa berujung pada tindakan kriminalitas.

Makanya, selain menggencarkan razia, Polrestabes Makassar melalui personel binmasnya juga aktif untuk memberikan edukasi perihal dampak buruk dari minuman keras. Khususnya terhadap para remaja.

“Juga dari Binmas Polrestabes sudah sering melakukan penyuluhan soal bahayanya miras ini bagaimana untuk anak-anak, generasi masa depan kita. Kita akan berkoordinasi terus agar ini ditingkatkan,” tegasnya.(maj)

News Feed