FAJAR, MAKASSAR-Universitas Hasanuddin tengah mengembangkan inovasi penting dalam bidang pertanian yaitu benih jagung varietas baru yang dinamakan UNHAS-J (UHJ). Inovasi ini dikembangkan oleh Tim Peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin yang dipimpin oleh Prof (R) Muhammad Azrai.
Saat ini, benih jagung sedang dalam masa percobaan sebelum resmi di launching dan di daftarkan. Sesuai dengan aturan, sebelum benih diluncurkan di pasar dan digunakan, terlebih dahulu harus dilakukan percobaan adaptabilitas varietasnya paling tidak di delapan daerah dengan karakteristik lingkungan yang berbeda-beda, bahkan pada percobaan ini juga dilakukan pada tiga elevasi lingkungan dataran rendah, menengah dan tinggi.
Selain itu, dalam masa percobaan juga harus dilakukan pengujian daya tahan terhadap berbagai macam penyakit, kandungan proksimat dan potensi produksi benih komersialnya. Hal ini untuk melihat bagaimana keunggulan suatu varietas jika benihnya telah digunakan oleh petani.
Prof Azrai, sebagai tim leader dari proyek pengembangan benih dari varietas unggul ini mengatakan bahwa percobaan dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, diantaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara dan Sumatera Utara. Percobaan juga dilakukan bekerjasama dengan dunia industri yang siap untuk mengembangkan lebih lanjut benih varietas jagung hibrida dari UNHAS ini.
Proyek percobaan ini memerlukan dana yang tidak sedikit,akibat karena panjangnya proses persiapan dan pelaksanaan pengujian serta juga membutuhkan lahan.
Namun, beberapa perusahaan benih nasional bersedia untuk membantu membiayai proyek percobaan ini karena selama ini Prof Azrai memang telah dikenal baik dalam skala nasional maupun internasional sebagai ahli pemulia tanaman seralia Indonesia.
Beberapa paten telah dihasilkan oleh Prof Azrai dan saat ini, dia ingin mengembangkan varietas untuk mengkasilkan benih yang unggul dengan merek UNHAS. Salah satu perusahaan yang telah lama bekerjasama dengan Prof Azrai adalah PT Twinn dan PT. Srijaya Internasional, perusahaan benih yang terletak di Kediri Jawa Tengah serta PT Trubus yang berlokasi di Ponorogo.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas Prof. Dr.Eng. Adi Maulana, ST.M.Phil. meninjau langsung ke kebun percobaan di Ponorogo dan di Klaten di damping oleh Dekan Fakultas Pertanian UNHAS, Prof. Dr. Ir. Salengke, MSc.
Selain itu, ikut serta dalam rombongan yaitu tim ahli Prof. Dr. Ir. Ynus Musa dan wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset dan Inovasi Fakultas Pertanian UNHAS, Dr. Ir. Mahyuddin, MSi. Dalam kunjungan lapang tersebut, Prof Azrai menjelaskan secara detail keunggulan yang dimiliki oleh varietas UNHAS, baik dari segi daya tahan terhadap penyakit, besar tongkol, rendemen dan juga kualitas benihnya.
Dalam kebun percobaan, terlihat jelas keunggulan varietas jagung Unhas yang disandingkan dengan varietas yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan multinasional baik pada dataran rendah di Ponorogo, maupun pada dataran menengah Klaten.
Berdasarkan laporan perkembangan percobaan di beberapa lokasi, calon varietas jagung hibrida Unhas juga memiliki keunggulan yang mampu berproduksi sangat tinggi pada dataran menengah dan tinggi, dimana varietas jagung yang sesuai untuk elevasi tersebut masih sangat terbatas jumlahnya.
Dengan demikian masalah kelangkaan varietas untuk petani jagung pada ketinggian tersebut dapat diatasi dengan hadirnya varietas Unhas.
Pada kunjungan itu, mereka juga dilakukan pertemuan dengan pihak industri yaitu PT Twinn yang siap untuk bekerjasama dalam memproduksi benih dari varietas unhas dan menjual ke pasar. Jajaran direksi PT Twinn sangat puas dengan hasil percobaan benih dari varietas jagung yang dikembangkan oleh tim UNHAS.
Dalam diskusi dengan pihak perusahaan, Prof Adi mewakili Universitas Hasanuddin mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan dari industri untuk bekerjasama dengan Unhas dalam mengembangkan benih jagung yang tentunya akan sangat berkontribusi bagi program ketahanan pangan nasional.
Kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri merupakan salah satu program utama UNHAS saat ini. Diharapkan dengan kemitraan yang terjalin, inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh civitas akademika UNHAS dapat dimanfaatkan oleh dunia industri dan dapat mengembangkan ekosistem kewirausahaan dan portofolio bisnis UNHAS untuk mencapai kemandirian secara finansial.
Prof Adi juga sangat mengapresiasi Tim Innovator UNHAS yang dipimpin oleh Prof Azrai atas keberhasilannya dalam mengembangkan benih jagung dengan berbagai keunggulannya.
Unhas sebagai salah satu universitas besar akan terus mengembangkan inovasi-inovasi yang berbasis riset untuk ikut dalam memecahkan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat luas dan juga masalah bangsa.
Prof. Adi menyampaikan bahwa sesuai visi dan misi dari Rektor UNHAS, Prof. Jamaluddin Jompa, UNHAS akan terus mengembangkan riset dan inovasi dalam skala nasional maupun internasional yang dibutuhkan oleh masyarakat luas, dan terus meningkatkan Kerjasama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha dan dunia industri.
Ke depan UNHAS akan memperkuat infrastruktur dan tata Kelola laboratorium sehingga lebih produktif. Salah satu inovasi yang terus akan dikembangkan yaitu inovasi dalam bidang pertanian, terutama benih diantaranya Jagung, Padi, Sorgum dan lainnya.
Saat ini UNHAS akan berencana untuk membentuk Pusat Studi Serealia sebagai centre of excellent dalam bidang pengembangan benih. Lahan UNHAS di Moncongloe telah digunakan sebagai salah satu kebun percobaan dalam mengembangkan berbagai jenis benih dari varietas unggul baru tanaman serealia.
Prof Salengke mewakili Fakultas Pertanian menyatakan kebanggaannya karena UNHAS akan segera meluncurkan varietas unggul baru jagung untuk memenuhi kebutuhan benih di Indonesia, bahkan sangat dimungkinkan untuk bisa di ekspor.
Proyek percobaan ini juga akan terus dikembangkan untuk nantinya dijadikan sebagai state of the art dari Fakultas Pertanian UNHAS, termasuk sebagai wadah pembelajaran MBKM bagi mahasiswa dan juga peningkatan Kerjasama dengan dunia industri untuk memberikan income bagi fakultas.
Ke depan, bukan hanya benih jagung yang akan dikembangkan tetapi juga padi, sorgum, dan lain-lainnya.. Yang paling penting, Fakultas Pertanian UNHAS telah dan terus akan berkontribusi dalam program ketahanan pangan di Indonesia. (/*)