FAJAR, MAKASSAR-Setelah melewati masa pandemi, perekonomian Indonesia telah menunjukkan pemulihannya. Termasuk sektor industri properti yang diprediksi akan tumbuh di 2023 ini. Para pengembang properti yang tergabung dalam Pengembang Indonesia (PI) Sulsel menargetkan 24.000 unit rumah pada 2023 ini. Hal tersebut, sejalan dengan program PI yakni satu hektar satu kecamatan yang merupakan program secara nasional.
“Jadi tidak hanya di Sulsel tapi berlaku juga di seluruh Indonesia,” kata Ketua PI Sulsel Ahmad Yasin pada Rakerda-IV PI Sulsel dan HUT PI-VI, Kamis, 9 Februari 2023 di Wisma Kalla.
Ahmad Yasin sangat optimis di 2023 ini dengan target 1000 unit rumah di tiap kabupaten/kota di Sulsel dapat tercapai. Apalagi masa pandemi Covid-19 sudah lewat. “Anggota kami tersebar di seluruh Sulsel setiap kabupaten kota ada. Jadi kita sangat optimis mencapai target ini,” ucap Yasin.
Yasin mengungkapkan bahwa tahun lalu pihaknya mencapai 15.000 unit rumah di Sulsel padahal masih dalam masa pandemi Covid-19. Sehingga di tahun ini pihaknya meningkatkan target tersebut. Sehingga, untuk mencapai target 24.000 unit tersebut, perlu ada kolaborasi dengan perbankan, Badan Pertahanan Nasional. “Harapan kami untuk mewujudkan target 24.000 unit perlu sinergi antar perbankan sebagai penyalur dana ber subsidi dan kemudian di pertanahan dan pihak-pihak yang terkait dengan perumahan,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PI Barkah Hidayat mengatakan bahwa pihaknya sangat fokus dalam membangun hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Apalagi PI yang merupakan organisasi baru dalam industri properti, terus tumbuh dan semakin besar.
“PI semakin profesional, dan telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam pelbagai aspek, semua ini juga berkat teman-teman PI di Sulsel,” katanya.
Lebih lanjut, Barkah Hidayat mengungkapkan bahwa melalui program satu hektar satu kecamatan, PI memiliki semangat bersama asosiasi perumahan lainnya mendukung program yang dicanangkan pemerintah, yakni sejuta rumah, dalam menutup defisit kebutuhan rumah yang masih belum teratasi.
Pejabat Pembuat Komitmen Rumah Swadaya dan RUK Sulsel Andi Dwiayu Permatasari Taufan mengatakan bahwa mengapresiasi program satu hektare satu kecamatan dari PI. Sehingga pihaknya dapat berkolaborasi dengan PI dalam proyek tersebut. “Kami dari Balai Perumahan ada project terkait jalan akses perumahan, jadi mungkin dalam satu kawasan itu ada beberapa perumahan untuk jalan akses, jadi bisa mitralah dan kolaborasi,” katanya. (ams/*)