FAJAR, MAKASSAR-Kondisi secara global ekonomi pariwisata, khususnya hotel dan restoran, pasca dihapusnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mulai mengalami peningkatan. Hal tersebut juga dirasakan oleh para pengelola hotel dan restoran yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Kendati demikian, masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk tetap menggenjot naiknya pendapatan. Di antaranya terkait Penambahan armada pesawat terbang, untuk beberapa destinasi wisata.
Ketua BPD PHRI Sulawesi Selatan, Anggiat Sinaga mengatakan di Sulsel mereka berharap agar BPP PHRI pusat mendorong pemerintah untuk melakukan percepatan penggunaan anggaran Rp7,5 triliun. Sebab ini penyertaan modal negara (PMN) yang telah disetujui oleh DPR RI dalam pemulihan perusahaan Garuda.
Tujuannya supaya harga tiket lebih terkendali dengan adanya penambahan unit pesawat Garuda Indonesia. “Negara jangan kalah dengan perusahaan penerbangan swasta yang kini malah dikendalikan oleh perusahaan penerbangan tertentu,” tuturnya.
Sebab kata Anggiat, dengan adanya penambahan unit pesawat bagi Garuda Indonesia, harga tiket akan lebih terjangkau. Sehingga tingkat huni hotel akan bergerak, kunjungan restoran akan lebih baik dan ekonomi pun juga akan lebih baik.
Melalui Rakernas III Tahun 2023, Ketua Umum BPP Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi B Sukamdani mengakui jika saat ini pendapatan memang sudah mengalami peningkatan yang signifikan. “Dari tahun 2019 hingga 2022 kita terus membaik, dan perekonomian pariwisata juga terus meningkat,” ujarnya.
Untuk itu, PHRI mencanangkan target membuat sebuah platform digital, guna menyesuaiakan regulasi digitalisasi anyar yang dibuat oleh pemerintah pusat. “Pemerintah pusat kini juga telah membuat pernyataan bahwa ke depan belanja barang dan jasa bakal dititik beratkan melalui sektor digital,” tuturnya.
Apalagi menurut Haryadi, pasar khususnya perhotelan itu 40 persen dari pemerintah, sehingga sangat signifikan. Maka, keharusan bagi PHRI untuk menyesuaikan regulasi. Oleh sebab itu, Hariyadi menegaskan pihaknya wajib menyambut regulasi tersebut, diantaranya dengan mempersiapkan sebuah platform, guna dapat menunjang progres belanja barang dan jasa. “Kami mulai mempersiapkan platform bookingina. Platform ini sebenarnya sudah diluncurkan sejak 2016, tapi kami vakumkan karena waktu itu kondisinya belum kondusif,” tandasnya.
“Nah, sekarang kami dapat momentum, karena pemerintah sebagai regulator dalam waktu dekat akan melakukan digitalisasi untuk proses belanja barang dan jasa,” ujar Hariyadi.
Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan sektor pariwisata, khususnya di industry perhotelan menunjukan pertumbuhan yang semakin baik. Secara tahunan, kamar hotel berbintang naik 5,23 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan hotel non bintang tumbuh 24,1 persen. Pemulihan ekonomi terus berlanjut. Dan diharapkan koordinasi dengan seluruh stakeholder harus tetap dijaga.
“Kolaborasi ini merupakan strategi untuk menumbuhkan dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi,” ucapnya pada Rakernas III PHRI di Sahid Hotel & Convention Yogyakarta, Kamis 9 Februari 2023.
Airlangga mengajak agar seluruh peserta Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (Rakernas PHRI) stakeholder bisa mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata.
“Hal ini penting, karena kuatnya fundamental ekonomi nasional mendorong aktivitas ekonomi domestik tetap bergeliat,” ungkapnya.
Selain sektor digital kata Airlangga, ada beberapa isu yang dibahas dalam Rakernas III PHRI. Diantaranya adalah harga tiket pesawat yang masih terbilang mahal menjadi momok bagi industri pariwisata. Khususnya perhotelan di berbagai daerah di luar pulau Jawa.
Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno mengatakan melihat perkembangan tersebut, membuat PHRI untuk bisa selalu optimis. “Kita lihat dan percaya kalau PHRI jangan pesimis, sebab sudah terbukti sekarang mengalami peningkatan. Lihat masa depan pariwisata Indonesia cerah,” tuturnya. (wis/*)