FAJAR, MAKASSAR – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bertekad membangun fondasi konektivitas regional di Kawasan ASEAN yang dilandasi pada lima prinsip utama atau 5P.
5P itu meliputi perdamaian (Peace), kesejahteraan (Prosperity), mengutamakan kepentingan masyarakat (People), pelestarian bumi (Planet), dan kolaborasi (Partnership).
Dengan landasan tersebut, Kawasan ASEAN diyakini dapat menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi global yang memberi manfaat bagi semua negara anggota.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid setelah menerima tampuk pimpinan Keketuaan ASEAN BAC (Business Advisory Council) 2023 dari Keketuaan ASEAN BAC sebelumnya Kith Meng, yang juga sekaligus Ketua Umum KADIN Kamboja, pada malam seremoni serah terima di Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.
Setelah seremoni tersebut, KADIN Indonesia langsung menggelar pertemuan pertama ASEAN BAC, yang dihadiri juga oleh Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Koperasi dan UKM Siti Azizah, Direktur Jenderal ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto Suryodipuro, anggota ASEAN-BAC, dewan bisnis dan para champion sektoral dari seluruh dunia, serta jajaran pengurus KADIN Indonesia.
Arsjad mengatakan, ASEAN bukan lagi menjadi pinggiran karena dapat memainkan peran yang strategis dalam peta pertumbuhan ekonomi global saat ini. PDB negara-negara ASEAN telah menjadi lima terbesar di dunia atau sekitar USD3,36 triliun sejak 2021. Salah satu indikasi terbesar adalah kerja sama dagang yang gencar dilakukan bersama Tiongkok yang mencapai nilai sekitar USD1 triliun, juga negara-negara lain dengan nilai yang hampir sama seperti Indo Pasifik.Di pihak lain, dengan posisinya yang non blok, ASEAN mempertegas posisi sebagai poros global, yang menyeimbangkan tarik menarik kekuatan ekonomi dan politik global di kawasan Indo Pasifik.