“Jadi perlu sinergi dengan diberikan kelancaran untuk menyalurkan ke negara lain. Ini menjadi pintu bagi petani dalam meningkatkan kesejahteraan,”harapnya.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar Lutfi Natsir, menuturkan kelancaran ekspor pangan di Sulsel tidak lepas dari entitas pelabuhan yang sangat luar biasa. Banyak kemudahan diberikan kepada pengekspor pangan. “Ini mendukung kegiatan ekspor pangan berkelanjutan,” tuturnya.
Sebelumnya, pihaknya melakukan ekspor jagung pada November 2022 lalu tujuan Vietnam sebanyak 12 ribu ton. Di awal tahun ini kembali mengekspor jagung dengan nilai barang Rp40 miliar sebanyak 6.150 ton ke Filipina. “Kita berharap kegiatan ekspor seperti ini berkelanjutan, untuk itu kita punya program gerakan tiga kali ekspor dan pendampingan ke tingkat petani di Sulsel,”ujar Lutfie.
Pimpinan PT Segar Agro Nusantara, Christian Chandra menyebut Sulsel memilki sumber daya alam yang melimpah dan keberagaman komoditas. Juga menjadi lumbung pangan provinsi lumbung pangan di Indonesia.
Menurutnya, jagung adalah komoditas yang potensial di Indonesia. Kebutuhan akan pangan dan pakan ke depannya menjadi konsen utama Sulsel dalam swasembada jagung di Indonesia. Kata dia, produksi jagung Sulsel bisa memenuhi kebutuhan jagung di dalam negeri.
“Produksi jagung Sulsel tahun lalu surplus dengan produksi 2,5 juta ton,” bebernya. (mil/dir)
