”Fokus investasi 2023 ini masih mengarah ke jasa dan sebagian besar kuliner. Ini bagian dari industri tanpa cerobong asap. Apalagi tahun 2022 Parepare masuk Sulsel Investment Challange,” ujarnya, Kamis, 5 Januari.
Lebih lanjut Rahma mengatakan, target yang masuk dalam rencana strategis (Renstra) SKPD 2023 sebesar Rp173 miliar. Sementara target yang dibebankan nasional kepada Parepare sebesar Rp160 miliar.
Target tersebut akan dimaksimalkan. Mengingat, tahun 2022 lalu mereka gagal memenuhi target. Capaian Renstra hanya 75,14 persen, sementara target nasional pencapaiannya sebesar 81,25 persen saja.
”Nilainya itu sekitar Rp130 miliar. Tetapi itu baru kisaran asumsi, karena memang Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) belum rilis. Nanti tanggal 10 rilisnya. Kami harapkan 2023 ini bisa lebih terstruktur. Karena 2022 itu ada data yang tidak masuk target,” kata dia.
Gagalnya pemenuhan target ini dipicu oleh beberapa kantor cabang perusahaan yang ada di Parepare tidak merespons laporannya. Sehingga, rekap yang masuk pencatatan sampai akhir tahun saja yang terhitung.
”Kendalanya karena beberapa kantor cabang di Parepare itu belum melaporkan kepada kami. Seandainya mereka sudah merespon baik, kami sudah capai target baik Renstra maupun nasional,” terangnya.
Maksimalkan Lahan Pasif
Dalam upaya memaksimalkan potensi investasi, Pemkot Parepare akan melakukan sejumlah inovasi. Salah satunya adalah program Gercep Investasi atau gerakan cepat investasi.
Program ini nantinya akan fokus pada pemanfaatan lahan pasif ataupun bangunan gedung yang tidak produktif. Itu akan diolah, dibenahi, dan ditata ulang, agar investor tertarik masuk ke Kota Parepare.
