FAJAR, MAKASSAR– Proyek pengerjaan drainase di Paccerakkang alami gagal tender. Padahal, wilayah tersebut dikenal sebagai salah satu langganan banjir di Kota Makassar ketika musim hujan tiba.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Makassar Zulhaelsi Zubir mengatakan, beberapa prioritas pengerjaan drainase alami gagal tender. Salah satunya, di wilayah Paccerakkang Kodam III yang diakuinya rawan banjir.
“Padahal itu semua muara banjir. Penyedia tidak memenuhi syarat,” ujarnya.
Ia menepis tudingan PU tidak bergerak cepat membuka tender. Kata Helsi, tender sudah terbuka sejak bulan Juni dan kemudian berproses di ULP.
“Tidak mungkin mereka sampai diputuskan gagal tender kalau bukan karena suatu hal. Tapi bukan ranah kami, kami kan tinggal menyurat dokumen tender, rancangan kontrak, semuanya dimasukkan ke ULP,” terangnya.
Helsi mengakui beberapa paket drainase gagal tender berefek pada realisasi belanja anggaran Dinas Pekerjaan Umum yang hingga rekapan November lalu, baru 12 persen. Namun, ia tetap yakin total penyerapan bisa menyentuh angka 70 persen.
“PU itu memang diakhiri, karena kontrak kan memang semua di akhir. Insyaallah saya akan coba perlihatkan di pertengahan Juni (2023) nanti sudah kelihatan di atas 50 persen,” harapnya.
Kepala Bidang Drainase PU Makassar Nur Hidayat menjelaskan, gagal tender pada drainase Paccerakkang akan jadi Silpa. Padahal, wilayah tersebut sudah menjadi perhatian khusus karena sangat rawan banjir.
“Gagal dan tidak ada pemenang macam-macam penyebabnya. Oleh Pokja dinyatakan tidak sesuai yang dipersyaratkan saat klarifikasi berkas,” terangnya.
Beberapa proyek yang sudah ada pemenang tendernya pun sering tidak terselesaikan karena sisa waktu yang sedikit, membuat penyedia tidak siap. Mengingat, tahun anggaran 2022 sudah di penghujung waktunya.
Oleh karena itu, drainase Paccerakkang dan program prioritas lainnya akan digenjot awal tahun depan. Tidak tertutup kemungkinan drainase akan mengikuti langkah Bidang Jalan yang menggunakan metode e-Purchasing sesuai dorongan LKPP pusat.
“PU lagi menggeliat untuk proses itu. Meskipun beda spesifikasinya yang jelas kami juga di drainase dan ulp lagi menyiapkan itu. Etalase ada 4, saluran pasangan baru, saluran beton pra cetak, plat penutup saluran, dan sumur resapan. Baru kita minta penyedia masukkan di situ,” ulasnya. (uca)