OLEH: Firmansyah, Mahasiswa Unhas
Sabtu, 18 Desember 2022 adalah hari yang dicanangkan menjadi momentum yang bersejarah dalam dunia oleh Ikatan Alumni Unhas (IKA UNHAS) Sulawesi Selatan, namun pada faktanya justru menjadi petaka sepanjang sejarah.
IKA Unhas Sulsel dibawah nahkoda Walikota Makassar, Danni Pomanto bersama dengan pengurusnya, mencoba menggagas kegiatan yang mungkin saja dianggapnya sebagai sesuatu yang spektakuler, yaitu Rekor Muri Lomba Tarik Tambang berjumlah 5000 peserta.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar. 5.000 orang peserta dibagi menjadi dua tim yang masing-masing mengenakan kaos berwarna merah dan putih. Satu tim berjumlahkan 2.500 orang.
Pada pelaksanaannya, lomba tarik tambang itu bernasib nahas. Dilansir dari laman Detik.com Sulsel, lomba tarik tambang itu menewaskan 1 orang peserta dan 8 lainnya luka-luka.
Tentu, hal tersebut menjadi duka mendalam bagi kita semua. Walaupun kegiatan tersebut tidak bertujuan demikian, tetapi tetap saja menjadi pembelajaran besar terutama bagi IKA Unhas.
Kematian memanglah sesuatu yang tak dapat dihindari oleh setiap orang, karena telah menjadi ketetapan takdir dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua aktivitas atau hal-hal yang kita jalani potensi menjadi sebab kematian, termasuk tarik tambang yang digelar itu. Kita berharap, semoga Almarhuma ditempatkan di Surga Allah Swt.
Walaupun kejadian tersebut adalah sesuatu yang sudah menjadi kehendak Ilahi, tetapi tetap harus ada refleksi kritis terhadapnya. Penulis tidak mencoba untuk mengkritik adanya kasus kematian dari peserta tarik tambang, tetapi mencoba untuk menilai dan mengkritik ‘agenda’ lomba tarik tambang itu dalam perspektif organisatoris.
Khalayak umum mengetahui, bahwa IKA Unhas Sulsel adalah sekumpulan orang-orang yang berkapasitas dengan keilmuan dan keahliannya masing-masing, cerdas, krtitis, berintelektual, dan tentunya mampu menganalisa sesuatu dengan sebaik mungkin.
Kalau kita menalar kegiatan Rekor Muri Lomba Tarik Tambang itu, kita tentu bertanya-tanya. Apakah kehendak mencapai Rekor Muri dalam bentuk lomba tarik tambang itu memberikan pengaruh edukatif terhadap masyarakat? Apakah dapat mendorong masyarakat untuk menciptakan kehidupan sosial yang baik? Kalau tidak, lalu sebetulnya rekor muri yang hendak dicapai itu untuk apa?
IKA Unhas Sulsel yang notabene diisi oleh orang-orang yang dibesarkan dari rahim akademisi semestinya lebih memilih membuat gerakan yang memberikan edukasi kepada masyarakat, semestinya lebih memilih berkontribusi dalam menciptakan tatanan sosial yang lebih baik. Ketimbang membuat hal-hal seperti itu, yang mungkin saja hanya memberikan efek euforia semata.
Kalau kegiatan-kegiatan IKA Unhas Sulsel terusan-terusan hanya bersifat euforia semata, sepertinya IKA Unhas Sulsel akan hanya menjadi organisasi yang namanya besar tapi prestasinya kecil.
IKA Unhas Sulsel tidak boleh hanya sebatas sekumpulan banyak orang. Tetapi dari sekumpulan banyak orang itu IKA Unhas Sulsel harus berkontribusi besar dalam kemajuan bangsa. Terutama berkontribusi membangun Sulsel yang lebih baik, berkontribusi dalam pelestarian kebudayaan di Sulsel, berkontribusi dalam meningkatkan prestasi masyarakat, berkontribusi dalam peningkatan pendidikan, dan hal-hal lainnya.
Kalau kemudian IKA Unhas Sulsel hanya ingin mengejar target Rekor Muri semata dengan model kegiatan seperti itu, maka harapan besar masyarakat terhadap Ika Unhas Sulsel akan pupus begitu saja.
Dalam situs https:///2022/06/22/terpilih-jadi-ketua-ika-unhas-sulsel-danny-pomanto-komitmen-kembangkan-potensi-daerah, Danny Pomanto komitmen untuk kembangkan potensi daerah melalui keberadaan IKA Unhas Sulsel. Tetapi sayangnya, faktanya justru melenceng. Jangankan mengembangkan potensi daerah, konsep atau kegiatan pengembangan potensi daerah pun belum tampil di pelupuk mata.
Oleh karena itu, Pengurus Pusat IKA Unhas harus lebih meninjau kegiatan-kegiatan yang diprogramkan oleh semua entitas IKA Unhas, baik yang ada di Kabupaten maupun Provinsi, salah satunya IKA Unhas Sulsel. PP IKA Unhas harus menegaskan kepada semua jajarannya, bahwa IKA Unhas harus berkontribusi besar terhadap bangsa dan negara melalui konsep atau kegiatan yang edukatif. (*)