FAJAR, MAKASSAR — Air mata Dewi belum kering. Ia masih terbayang-bayang putranya Zul (19) yang tewas dengan mengenaskan usai terlibat aksi tawuran di Jl Sinassara, pada Rabu dini hari, 2 November 2022.
Dewi tidak menyangka akan kehilangan sosok anak yang selama ini menjadi tulang punggung keluarganya.
Usai Zul dimakamkan, pada malam harinya, rumah duka benar-benar diselimuti kesedihan. Banyak keluarga yang silih berganti datang menyampaikan belasungkawa.
Tangisan Dewi kemudian pecah lagi saat Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto, juga datang menyampaikan berbelasungkawa atas kematian mengenaskan yang dialami putranya.
Dewi sama sekali tak ingin menyalahkan siapa-siapa atas kematian Zul. Sekalipun banyak yang menilai kematian putranya itu tak wajar setelah ditemukan ada lubang bekas tembakan senjata api di kepalanya.
Kepada Budhi, Dewi mengaku telah ikhlas. Bagi dia, ini adalah musibah yang tak bisa dihindarkan. Ia pun sama sekali tidak tahu menahu kalau ternyata putranya ikut dalam aksi tawuran, hingga akhirnya ditemukan tewas bersimbah darah.
Wanita 45 tahun ini hanya berharap agar musibah yang dialami putranya tidak terjadi pada anak-anak lainnya di luar sana.
“Semoga kejadian tidak terulang lagi. Cukup sekarang saja terjadi. Kami mau seluruh masyarakat jangan ada kejadian lagi. Kami semua bersaudara, kami satu suku, untuk apa ada kejadian seperti ini. Kami pihak keluarga berterima kasih didampingi sama bapak. Kami ihklas,” ucap Dewi yang sesekali mengusap air mata.
Keikhlasan Dewi ini lantas mendapatkan simpati dari Kapolrestabes Makassar. Meski pihak keluarga telah berlapang dada, Budhi tetap memastikan akan mengusut kasus tersebut tuntas. Penyebab kematian Zul akan diselidiki lebih lanjut.