FAJAR, SOPPENG– Seorang kakek berusia 78 tahun warga Tajuncu Desan Donri-Donri, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng dilaporkan hanyut terseret arus sungai Pangempange Kabupaten Soppeng Minggu, 16 Oktober 2022.
Belakang diketahui penyebab kakek renta bernama H. Mustafa Bin Muh Tang ini terseret arus sungai karena terperosok saat menyeberangi jembatan kayu di anak sungai Walannae.
“Saat itu saya bersama orang tua hendak pulang ke rumah setelah bekerja di kebun. Dalam perjalanan pulang kami melewati sebuah jembatan yang terbuat dari dua batang pohon kelapa dengan pegangan bambu, kebetulan saya jalan di depan. Setelah melewati jembatan kayu saya mendengar suara kayu patah dan benda tercebur ke air, saya langsung melihat ke belakang orang tua sudah tidak ada,” ungkap Anak Korban Agussalim.
Setelah menerima laporan tersebut, tim SAR setempat langsung melakukan pencarian terhadap korban tapi belum membuahkan hasil.
Terkait hal tersebut demi meningkatkan efektivitas pencarian korban, pada Senin, 17 Oktober tim SAR Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel juga diterjunkan dalam operasi pencarian H Mustafa.
Hal ini pun dibenarkan oleh Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Nur Ichsan,S.Sos., M.Si. menuturkan pihaknya telah menerjunkan satu regu Tim SAR Batalyon C Pelopor ke Kabupaten Soppeng bergabung dengan tim SAR setempat.
“Ini guna membantu pencarian terhadap korban tenggelam,” tuturnya.
Lebih lanjut, Danyon C menambahkan bahwa satu regu tim SAR Brimob Bone yang dipimpin oleh Danki 2 Yon C Pelopor AKP Mustari ini juga dibekali dengan perlengkapan selam untuk mendukung pencarian korban,
“Tim yang berangkat ke TKP kami bekali dengan alat selam, sehingga jika diperlukan melakukan penyelaman ke dasar sungai personel sudah siap untuk mempercepat proses pencarian korban. Semoga pencarian hari ini membuahkan hasil dan korban lekas ditemukan,” tambah Komandan yang akrab dikenal dengan sapaan “Tindizzz” nya ini.
Terpisah, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel Kombes Pol. Heru Novianto, S.I.K., M.Han. menjelaskan keterlibatan tim SAR Brimob dalam pencarian korban hilang akibat musibah atau bencana alam sudah menjadi bagian dari tugas,
“Untuk misi kemanusiaan seperti penanggulangan bencana maupun pencarian korban hilang, tanpa diminta oleh kewilayahan kami dapat langsung menerjunkan personel sebagai bentuk respon cepat pelayanan terhadap masyarakat, karena hal ini juga masuk dalam salah tugas pokok kemampuan kami yaitu pencarian dan pertolongan ( Search And Rescue ),” pungkas Kombes Pol. Heru.
Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap kakek Mustafa masih terus dilakukan dengan teknik penyisiran aliran sungai hingga radius 5 km dari lokasi korban terjatuh. (sae)