English English Indonesian Indonesian
oleh

Masalah Besar Bangsa, Bukan Anies dan Jokowi

OLEH: M. Qasim Mathar

Masalah Besar Bangsa, Bukan Anies dan Jokowi

Masih dua tahun lagi pemilu 2024. Sudah banyak orang demam 2024. Tak terkecuali orang-orang yang tidak terkenal, tiba-tiba muncul juga di dunia viral, ikut demam 2024. Orang-orang itu berbicara macam-macam persoalan. Soal deklarasi Anies Baswedan setiap hari dari sejak subuh hingga subuh lagi diwacanakan. Apalagi orang-orang yang sudah terkenal. Politisi pula. Semakin dekat ke 2024, orang-orang semakin demam politik.

Perihal deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden oleh partai Nasdem, dibahas berpanjang-panjang. Corak bahasannya ada dua. Yang memujinya berlebihan dan yang mencibirnya berlebihan. Wacana pencapresan Anies melanjutkan polarisasi politik nasional yang sudah berumur sekitar tiga tahun. Seolah Anies melawan Jokowi. Melihat belahan polarisasi itu, ada teman berkomentar: “Betul, Jokowi ditarget terus.. Pokoknya, harus jatuh sebelum 2024!”.

Sebanding dengan itu, komentar teman lainnya: “Anies dibusukkan terus menerus tanpa ampun!”. Saya mengira, penarget Jokowi dan pembusuk Anies yang demikian hanya sejumlah sangat sedikit dari warga bangsa kita. Mayoritas dari warga bangsa adalah mereka yang menginginkan polarisasi politik yang kotor itu sudah disetop dan tidak sampai ke pesta demokrasi 2024.

Menyetop polarisasi politik itu boleh dilakukan dengan bersikap membuka ruang bagi siapa pun tokoh bangsa yang dideklarasikan sebagai capres, tidak terkecuali Anies yang justru sudah dideklarasikan. Keinginan untuk menjatuhkan pemerintahan, hendaknya beriktibar dari pengalaman serupa di masa lalu. Akibatnya, kalau bukan kondisi chaos, akan muncul oportunis politik naik ke atas panggung yang membuat kehidupan berbangsa kacau. Jauh dari tujuan yang diinginkan oleh penumbang rezim.

Sekarang, bangsa mesti disadarkan bahwa pencapresan seseorang dan mengeritik presiden dan pemerintahannya, asal mengikuti aturannya masing-masing, selain dilakukan secara tidak berlebihan, disampaikan dalam kesantunan politik, marilah itu dipandang sebagai dinamika sosial politik yang lumrah atau biasa-biasa saja. Itu bukan masalah besar bangsa kita.

Masalah besar yang sedang merongrong bangunan kebangsaan kita adalah perilaku korupsi dalam arti seluas-luasnya, yang diperlihatkan oleh mereka yang diberi kekuasaan untuk mengurus negara. Kekuasaan itu disalahgunakan oleh mereka yang di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Di luar itu, ada pula mereka yang diberi kekuasaan karena besarnya uang yang dimiliki. Kolaborasi busuk antara kedua kekuasaan itu sesungguhnya itulah masalah besar kita sebagai satu bangsa.

Pembusukan terhadap Jokowi dan Anies dilakukan oleh sedikit orang yang tidak memiliki kesantunan politik. Jangan diikuti. Tapi meskipun juga “sedikit” orang yang melakukan korupsi, itu lebih berbahaya, karena ia membangun budaya yang sanggup membuat bangsa bangkrut dalam arti sesungguhnya. Jadi, masalah besar kita bukan pencapresan Anies dan yang lainnya. Bukan juga pemakzulan Jokowi. Korupsi oleh segelintir pemilik kuasa dan uang, itulah masalah besar yang akan menghancurkan bangsa kita!

News Feed