Pasang atau pesan menjadi kerangkah acuan dan sistem pengetahuan tradisional masyarakat dalam pola keterkaitan hubungan antara Supranatural (Tuhan), Natural (Alam) dan Human (Manusia).. Dan juga pola hubungansosial secara vertikal dan horizontal. Bagi masyakat Adat Ammatoa, sistem ajarannya dipercaya bersumber dari turie’’A’rana (Tuhan) yang telah diwariskan turun-temurun dari generasi ke gerenasi. Pasang diwujudkan dalam kesederhanaan dan kebersahajaan hidup yang dalam istilah masyarakat adat ammatoa disebut prinsip hidup kama’se-mase’a hidup sederhana yang merupakan hakikat paling inti dari Pasang.
Sebagai seorang anak muda yang digerayangi keresahan untuk mencari tahu perihal apa-apa saja yang menjadi tanda tanya. Membuat saya tertarik berkungjung kesana dan melihat lebih dekat. Saya takjub pada landasan filosofis mereka dalam melihat pemakaian alas kaki seperti sandal dan sepatu, jawabannya sederhana, memakai alas kaki adalah bentuk kesombongan pada bumi, dan untuk tetap merendah adalah tidak menggunakan alas kaki. Mau tidak mau, saya melepas alas kaki saat memasuki kawasan adat ammatoa. Ketakjuban kedua terletak saya pada kebersahajaan hidup yang mereka terapkan dan rawat hingga saat ini.
Nilai kearifan eklologis adat Ammatoa
Seiring dengan ketakjuban, saya akhirnya sampai pada titik episentrum pengetahuan tradisional perihal Pasang ri Kajang (pesan orang kajang) yang didalamnya ternyata termuat tata nilai, sikap hidup, nilai moral dan tata cara kehidupan yang mengatur hubungan antara manusia dengan tuhan, hubungan antara manusia dan alam dan hubungan antara sesama individu.