English English Indonesian Indonesian
oleh

Tipu Lebih dari 90 Korban, SLV Travel Tak Terdaftar di Asita Sulsel

FAJAR, MAKASSAR — Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulsel angkat bicara terkait kasus dugaan penipuan yang dilakukan SLV Travel. Mereka mendorong agar kepolisian mengusutnya hingga tuntas.

Ketua DPD Asita Sulsel, Didi Leonardo Manaba memastikan SLV Travel bukan merupakan bagian dari keanggotaan asosiasi yang dipimpinnya. Apabila kasus ini dibiarkan, bisa berdampak tergerusnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan jasa perjalanan wisata.

“Saya melihat bisnisnya kami (Asita) pasti terganggu dengan adanya masalah ini. Meskipun setiap travel punya cara melakukan marketingnya masing-masing,” ujar Didi dikonfirmasi FAJAR, Minggu, 25 September.

Menanggapi sistem marketing yang diterapkan SLV Travel dengan mematok harga sangat murah, dinilai Didi sangat tidak masuk akal. Misalnya untuk perjalan wisata ke Turki-Dubai, Didi menyebut tidak mungkin dengan harga Rp9,9 juta per orang.

Menurutnya, harga yang diterapkan SLV Travel memang patut untuk dipertanyakan. “Karena mau promonya seperti apa, itu tidak mungkin. Karena standar yang paling murah itu Rp20-an juta per orang,” jelasnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk cerdas dalam melihat promo yang ditawarkan perusahaan jasa travel. Apalagi jika sistem marketingnya hanya didapati di sosial media saja.

“Kami minta masyarakat cerdas. Bagaimanapun sekarang ini di era yang serba digital, setiap promosi tetap punya potensi dugaan penipuan. Kalau bisa cek dengan baik dahulu,” imbaunya.

Polisi Usut Kasus
Cyber Crime Polda Sulsel kini tengah mendalami laporan dugaan penipuan yang dilakukan perusahaan SLV Travel. Ada puluhan orang yang menjadi korbannya, dengan nilai kerugian mencapai Rp3,3 miliar.

News Feed