English English Indonesian Indonesian
oleh

Pentas Sastra Enlite Fest Mahasiswa UINAM Memukau

FAJAR, MAKASSAR-Mahasiswa program studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Alauddin (UINAM) angkatan 2022 menggelar Pentas Sastra bertajuk “Enlite Fest”.

Mahasiswa ini menampilkan beragam karya seni, diantaranya visual, puisi dan drama teater. Dilaksanakan di Gedung Darma Wanita Gowa, Jl Habibu Kulle Kecamatan Somba Opu, Senin-Selasa,18-19 Juli .

Dosen Pendamping Pentas Sastra, Syahruni Junaid SS MPd mengatakan, ini adalah mata kuliah drama dan puisi, kemudian dipentaskan dan menjadi penilaian untuk menjadi nilai final mahasiswa yang saat ini duduk di semester empat.

“Ini sudah menjadi tradisi sejak tahun 2013. Kami dosen-dosen jurusan bahasa dan sastra Inggris khususnya, dosen berkolaborasi dalam mata kuliah,” ucapnya.

Kata Syahruni, kedua mata kuliah tersebut, memang finalnya adalah projek berupa pementasan. Hingga tahun ini, sudah memasuki tahun ke-10. Projek ini sudah lama dijalankan oleh mahasiswa dan terus bertahan.

“Kalau untuk tahun ini yang jalankan final pementasan ada di semester empat, kebetulan karena ada perubahan kurikulum. Yang sebelumnya itu semester enam,” jelasnya.

Namun, selama pandemi dua tahun lalu, projek ini baru dijalankan kembali secara langsung. Sebelumnya dilakukan secara online. Tetapi, sekarang dibuat lagi secara offline dan bisa ditonton langsung.

“Jadi satu angkatan semua ikut Enlite Fest. Total ada sekitar 120-150 mahasiswa yang terlibat. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok drama dan delapan kelompok puisi,” tuturnya.

Penilaian untuk khusus mata kuliah pentas ini, dari cara mereka menyajikan selama setengah semester. Mereka diajarkan dahulu teori dalam kelas, lalu diarahkan untuk jalankan projek.

“Penilaiannya itu mereka dibagi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Jadi yang punya bakat di Sound mereka dilihat kreativitasnya dalam membuat sound yang menyesuaikan dengan naskah. Begitu seterusnya,” jelasnya.

Bukan hanya pemain inti, tetapi ada juga tim naskah yang bertugas untuk menyusun naskah. Lalu ada tim kostum, tim make up, sutradara serta perlengkapan.

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris, Nur Amelia Khaerumnisari mengatakan, pementasan seni ini mengundang secara umum dan mahasiswa. Sebab syarat kesuksesan pentas tersebut, yaitu harus memiliki penonton minimal 50 orang. “Hari pertama melebihi dari standar minimal penonton. Sehingga dinyatakan sukses,” ucapnya.

Untuk hari kedua, dilaksanakan Selasa, 19 Juli akan menampilkan drama teater berjudul “Princess Tandampalik” dan “Granny Pakande”. (wis/*)

News Feed