Selain itu, tes ini juga mengukur kemampuan anak memahami instruksi, mengolah informasi dan juga kemampuan motorik halus maupun motorik kasar yang akan sangat berpengaruh pada kemampuan anak untuk mengontrol dirinya, serta kesiapan anak melakukan kegiatan belajar seperti menulis dengan benar, berjalan, berlari dan olah tubuh lainnya. Tes ini juga mengukur kemampuan berbahasa anak, kemampuan berbahasa digunakan untuk menyerap materi pelajaran di sekolah formal, untuk berinteraksi dengan guru dan temannya. Selain itu, tes ini juga mengukur kemampuan visual perception. Anak juga harus memiliki persepsi visual yang matang sehingga anak mampu melakukan identifikasi huruf, abjad dan mampu memahami calistung.
Begitupun dengan kemampuan konsentrasi dan daya ingat sangat dibutuhkan oleh anak untuk menyerap materi pelajaran dengan baik pula, kemampuannya untuk duduk tenang di kelas sangat dibutuhkan untuk belajar. Kemampuan lain yang diukur oleh tes ini adalah penyesuain diri, hubungan sosial dan kematangan emosi. Hubungan sosial dan penyesuaian diri yang matang pada anak, akan ia gunakan untuk melakukan interaksi sosial, penilaian sosial dan kemampuan melakukan penyesuain diri pada lingkungan baru dengan kondisi dan orang-orang yang baru, sedangkan kematangan emosi, juga menjadi salah satu indikator penting untuk mampu berada dalam komunitas sekolah dengan berbagai macam karakter teman sebaya sehingga anak mampu memberikan respon emosi yang sesuai dengan tuntutan lingkungan dan kasus bully bisa dihindari. Semua aspek perkembangan ini jika matang, akan membantu anak untuk menyelesaikan sekolah dasar tanpa masalah akademik maupun masalah psikologis.
