English English Indonesian Indonesian
oleh

Mayjen TNI Andi Muhammad, Pewaris Tahta dan Satria dari Tellung Boccoe Yang Agung

OLEH: Nurhayati Rahman, Guru Besar Fak Ilmu Budaya Unhas

Tanggal 16 Maret 2022 lalu, saya diundang oleh Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Makassar,  Mayjen. Andi Muhammad S.H -cucu langsung Andi Mappanyukki raja Bone dan Gowa  – untuk menghadiri penyerahan duplikatArajang (benda pusaka) dari kerajaan Bone ke kediaman almarhum Andi Mappanyukki Saoraja “Somba Makkulau Sultan Muh. Husain raja Goa yang ke-34” di Jalan Kumala Makassar. Rumah tersebut dibangun awal abad ke-19 dengan konstruksi rumah panggung yang besar. Karena besarnya bangunan tersebut dan ditempati oleh raja maka ia disebut Saoraja, yangdalam kebudayaan Bugis adalah sebutan untuk istana yang ditempati raja dan keluarga.

Arajang dalam bahasa Bugis atau kalompoang dalam bahasa Makassar adalah benda-benda suci kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, yang dianggap sakral karena mempunyai kekuatan magis yang berpengaruh terhadap baik dan buruknya kehidupan para raja dan kaum aristokrat maupun pada rakyat umum. Karena itu arajang senantiasa dipelihara dan dijaga dengan perlindungan yang sangat ketat, untuk menghindari kerusakan dan kehancuran. Kerusakan dan kehancuran arajang dianggap akan mendatangkan bencana bagi negeri.

***

Penjaga dan pemelihara arajang adalah Bissu, pendeta dalam agama tradisional orang Bugis sebelum menjadi Islam. Penampilan Bissu  mirip wadam, yang menurut kepercayaan tradisional orang Bugis, Bissu tidak boleh memihak ke salah satu gender (laki-laki atau perempuan), karena mereka menganggap mereka adalah makhluk suci yang harus netral, nukan laki-laki bukan pula perempuan, agar kesuciannya terjaga dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyambung lidah antara dewa dan manusia.

News Feed