Enam mitra Yayasan BaKTI dalam menjalankan program INKLUSI adalah YLP2EM (Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat) Parepare, YESMa (Yayasan Eran Sangbure Mayang) Tana Toraja, Rumah Generasi Ambon, RPS (Rumpun Perempuan Sulawesi Tenggara) Kendari, UDN (Yayasan Ume Daya Nusantara) Kupang, dan LRC (Lombok Research Center) Lombok Timur. Program ini juga melanjutkan kerja pemerintah, organisasi masyarakat sipil (OMS) dan gerakan sosial di Indonesia, termasuk gerakan perempuan untuk memajukan kesetaraan gender, pemenuhan hak penyandang disabilitas, dan inklusi sosial.
Dalam pelaksanaan program, Yayasan BaKTI dan mitra lokal di masing-masing wilayah, akan membangun kemitraan dan kerjasama empat stakeholders kunci, yaitu DPRD, OPD terkait, media massa melalui Forum Media, dan kelompok masyarakat marginal dan rentan dan disabilitas melalui Kelompok Konstituen pada tingkat desa/kelurahan.
Peluncuran Program INKLUSI Yayasan BaKTI dihadiri dan dibuka oleh Kepala Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan Andi Darmawan Bintang. Acara ini juga dihadiri oleh Team Leader INKLUSI-Cowater Erin Anderson dan perwakilan dari enam mitra Yayasan BaKTI.
Perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok minoritas lainnya adalah kelompok-kelompok yang harus dirangkul dan menjadi subyek dalam pembangunan. Pembangunan yang inklusif dan masyarakat yang inklusif adalah menempatkan semua manusia sebagai manusia dan memanusiakan manusia. (*/ham)