FAJAR, MAKASSAR-Dosen Unhas, Prof Adi Maulana diangkat menjadi anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI). Prestasi ini membanggakan Unhas, sebab satu-satunya dari 15 anggota ALMI dari luar Jawa.
Kepala Pusat Studi Kebencanaan Unhas dan Pakar Petrologi dan Geologi ini ditetapkan sebagai anggota ALMI untuk periode 2020-2024. Hal ini dari surat keputusan ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia NOMOR 21/KP/K-AIPI/XII/2020. Organisasi yang diketuai oleh Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro ini menetapkan Prof Adi Maulana di bidang Ilmu Rekayasa.
Prof Adi membenarkan adanya SK tersebut. “Saat ini, saya menjadi satu-satunya anggota ALMI dari luar Jawa untuk periode 2020-2024. Di Unhas hanya ada 4 anggota ALMI dan salah satunya adalah Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa yang juga menjadi Ketua ALMI pertama,” ujarnya, Minggu, 5 Juni.
Masuknya Guru Besar di Fakultas Teknik Unhas ini setelah melalui sejumlah seleksi dari ilmuan-ilmuan muda dari seluruh Indonesia. Itu dengan kriteria ilmiah yang ketat.
Prosesnya kata Prof Adi, kandidat dicalonkan oleh anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang terdiri atas ilmuan-ilmuan senior Indonesia. Kriteria kandidat yaitu berumur di bawah 45 tahun, mempunyai reputasi ilmiah internasional (H-indeks scopus di atas 6).
Kemudian, mempunyai kontribusi nyata sesuai bidang ilmunya kepada masyarakat dan dipilih atau direkomendasikan oleh anggota AIPI dan anggota ALMI. “Itu melalui pemilihan berdasarkan portofolio pendidikan dan pengalaman ilmiah,” ungkapnya.
