Kiriman dari Daerah Penyangga
Hendra melanjutkan selain curah hujan yang tinggi semalam, genangan juga sebagian besar dibawa oleh daerah-daerah penyangga yang kata dia memiliki tingkat intensitas hujan tinggi.
“Hujan lebat iya, ekstrim belum, ada faktor yang kita perlu cermati di Kota Makasar, di Gowa, Maros Takalar (deras hujan) implikasinya ke Makassar, kemarin hujan deras (di Makassar) tidak sebabkan banjir seperti ini, hanya saja di Gowa sampai ada jembatan hanyut mereka lebih tinggi dari kita, alirannya berdampak ke Makassar,” kata Hendra.
Sementara itu tingginya curah hujan yang terjadi akibat adanya anomali gangguan di Selat Makassar. Dari keterangan BMKG, terjadi kenaikan suhu permukaan laut (SPL) hingga 2 derajat cilcius.
Ditambah adanya belokan angin, membuat awan-awan hujan berkumpul di Sulsel bagian Barat. Kodisi ini membuat Makassar dan sekitarnya masih rawan diguyur hujan, Kendari secara resmi telah masuk musim panas pada awal Mei lalu.
“Ada terjadi perubahan angin, berkumpul, sampai hari ini masih ada peringatan, hujan lebat bisa terjadi pagi ini,” kata dia.
Camat Biringkanayya, Benyamin B. Turupadang mengatakan telah meminta kelurahan, RT dan RW melaporkan kondisi wilayah masing-masing. “Khususnya wilayah rawan banjir, genangan, pohon tumbang dan lain lain,” ujarnya.
Tiap wilayah juga telah diminta membentuk posko siaga bencana. Juga memastikan seluruh lokasi evakuasi dan pengungsian siap digunakan kapan saja. “Antisipatif lainnya yg dianggap perlu untuk percepatan penanganan di wilayah masing-masing, dengan koordinasi stakeholder yang ada,” tutur Benyamin. (an/*)