Diketahui, ada beberapa perusahaan kontraktor yang “menitip” material di situ. Selain Waskita Karya, juga ada Adhi Karya.
Humas Waskita Karya Azwar mengatakan material yang diletakkan di areal stadion merupakan material proyek instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). Di sana, diletakkan dari material timbunan, manhole, dan material lain.
Azwar mengaku sudah meminta izin penyimpanan material kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel.
Di samping, ia akui, suporter PSM juga mempertanyakan izin penggunaan lahan itu.
Waskita juga tidak membayar atas pemanfaatan lahan komersil tersebut. “Bayar-bayar tidak ada. Malah membantu penimbunan pada beberapa titik stadion. Sehingga dispora juga berterima kasih,” kata Azwar.
Material itu juga bukan sisa karena habis pakai. Material kerja cukup banyak sehingga dialihkan ke lahan stadion. Meski, tidak semua karena ada gudang-gudang tambahan Waskita.
“Komplain suporter, mereka pikir kita mau bangun stadion. Tidak. Mereka pikir tidak kantongi izin, salah kaprah. Kita ada gudang lain, di Jl Serigala, Kumala, dan beberapa lokasi,” ujarnya.
Disinggung soal jaminan jika membuat kerusakan, Azwar mengatakan dispora yang wajib marah, bukan suporter karena punya pemerintah. Sehingga tidak boleh ada suporter memberikan penekanan.
“Malah kita perbaiki, di sana itu ada danau. Sering dipakai anak-anak untuk mandi-mandi, banyak besi,” jelasnya.
Olehnya masyarakat patut bersyukur karena timnya sudah menimbun itu. “Kalau ada seperti danau, pasti ditimbun,” pungkasnya.
