English English Indonesian Indonesian
oleh

Puan Maharani Ungkap Bung Karno Pernah Jadi Pedagang Kain, Dapat Komisi 10 Persen

FAJAR, JAKARTA – Tak banyak yang mengetahui Presiden Pertama RI Soekarno pernah menjadi pedagang kain saat dibuang ke Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur oleh Belanda. Cucu Soekarno, Puan Maharani mengungkap kakeknya berjualan kain untuk menambah penghasilan.

Nah, Sebagai orang buangan Belanda, Bung Karno hanya mendapat tunjangan dari pemerintah kolonial dengan nilai tak seberapa. Mbak Puan Terharu.

“Kakek saya mencari tambahan penghasilan dengan menjual pakaian dari sebuah toko tekstil di Bandung,” tutur Puan.

“Bung Karno saat itu bekerja sama dengan pengusaha tekstil asal Kota Bandung yang memang sudah lama menjadi kenalannya,” imbuhnya.

Puan mengatakan, Soekarno mendapat komisi sepuluh persen dari setiap barang yang dijualnya.

Bung Karno berkeliling dari rumah ke rumah membawa contoh pakaian yang ditawarkan. “Bung Karno saat itu tahu betul kain yang dijualnya bakal laku karena harganya lebih murah dari toko-toko di Ende. Kualitas kainnya juga lebih baik,” kata Puan.

Setelah ada yang tertarik dan memesan kain, Bung Karno lalu mengirimkan uang via pos wesel ke toko itu. Selang beberapa waktu, kain pesanan tersebut pun datang.

Belakangan, tulisan tangan Soekarno saat bersurat dengan pengusaha kain di Bandung itu dimuat di koran Sipatahoenan terbitan 12 Juni 1936. Si pemuat iklan tak lain adalah pengusaha kain, Tan Tjoei Gin.

Dalam iklan itu, terlihat tulisan tangan Soekarno memuji kain yang diproduksi Tan.

Berikut bunyi lengkap tulisan tangan Soekarno yang ditujukan kepada Tan Tjoei Gin tertanggal 5 Mei 1936. Toean poenja kain-kain wol memang djempol. Doeloe, waktoe masih ada di Bandoeng, semoea saja poenja keperloean pakaian saja selaloe ambil dari dari toean poenja toko.