Agus tidak kehabisan akal. Dia tahu betul cara kerja mesin. Kemudian memutuskan bereksperimen menggunakan dinamo kecil dan baling-baling dari fiber. Dia juga memanfaatkan barang-barang bekas. Di rumahnya ada genset bekas, dinamo, dan aki.
”Setelah belajar di youtube, langsung saya buat itu. Baling-balingnya saya modifikasi,” ujarnya meyakinkan.
Beberapa kali ia gagal, namun terus mencoba. Paling rumit kata dia bagaimana bisa hasilkan ampere yang bisa mengisi aki besar. Setelah utak-atik, hasilnya bagus. Awalnya hanya mampu menghidupkan lampu. Setelah pengembangan, bisa menyalakan kipas angin, lemari es, hingga mesin cuci.
Angin di kawasan rumahnya cukup kencang. Sebab posisi rumahnya berada di kawasan perbukitan Kampung Baru Labempa, Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki. Sekitar enam kilometer dari pusat Kota Parepare.
Kreativitasnya terus dikembangkan. Saat ini dia sedang memasang pendingin ruangan. Sumber kelistrikannya juga akan menggunakan daya dari PLTB mininya.
”Untuk AC sementara saya rancang, mudah-mudahan berhasil. Saya mau koneksikan ke rangkanya supaya AC bisa jalan. Apalagi dayanya sudah lumayan besar,” kata Maman, sapaan Agus Salim.
Sarjana Akuntansi itu mengaku akan terus berinovasi. Termasuk membuat mesin rakitan air bersih. Bahkan, berkat keahliannya ini, dia mulai banyak mendapat orderan dari berbagai daerah. Mulai dari Kabupaten Pinrang, Bone, Kota Palopo, sampai Pulau Kalimantan.
”Alhamdulillah, ada beberapa yang minta bantuan juga,” singkat Maman, sembari tersenyum.
