Penggunaan furniture harus menyesuaikan dengan konsep Creative Innovation Space yang menekankan suasana kerja yang lebih fleksibel. Sehingga lebih banyak menggunakan furniture yang bisa dipindah-pindahkan, jika ruang Amphitheater ingin digunakan sebagai area presentasi maka furniture dapat dengan mudah diatur ulang.
Interior Creative Innovation Space terbagi beberapa area. Di antaranya terdapat area Amphitheater, selanjutnya pada sisi area sebelah kiri terdapat ruang kerja atau diskusi yang menghadap ke arah jendela sehingga insan KALLA dapat melihat ke arah luar ruangan.
Sepanjang area tersebut terpasang jendela. Kemudian tersedia ruangan yang dapat digunakan untuk membuat konten podcast maupun broadcast. Dan terakhir, terdapat ruangan private yang dapat digunakan untuk diskusi, membaca, maupun mengerjakan sesuatu yang membutuhkan suasana yang lebih tenang.
“Implementasi pada aspek desain dari segi warna mengarah terhadap brand identitity KALLA, seperti halnya colour scheme, kuning keemasan, dan hijau, yang ditonjolkan di area tersebut. Warna dan penataan ruangan dapat memacu ataupun mendorong kreativitas insan KALLA dan kegiatan kolaboratif,” tambah Fajri.
Culture and Performance Department Head Agus Prianto sekaligus klien dari DOFT Studio memaparkan, Creative Innovation Space hadir untuk mewadahi seluruh insan Kalla dalam menuangkan ide-ide kreatif dan inovatif.
“Sejalan dengan salah satu strategi di tahun 2022 dalam membangun Culture of Innovation, Creative Innovation Space diharapkan bisa menjadi awal terbentuknya new bussines bagi Kalla. Creative Innovation Space dimanfaatkan sebagai space yang berfokus terhadap pembahasan ide-ide inovasi di dalamnya,” ujarnya. (sae/yuk)