English English Indonesian Indonesian
oleh

LAPSUS! Desain Lorong Makin Tak Manusiawi, Sekadar Jalan Kaki Pun Sesak

FAJAR, MAKASSAR-Jangankan sepeda motor, bahkan ada lorong yang tak bisa diakses jalan kaki. Kezaliman yang benar-benar nyata.

Memang tak semua. Namun, kasus rumah terkurung tembok di Jalan Toddopuli Raya Timur, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, salah satu contohnya. Akses mereka ditutup, sehingga harus selalu memanjat tembok demi bisa keluar masuk rumah.

Jalan-jalan perkotaan semestinya memiliki lebar yang ideal. Selain sebagai akses baik bagi masyarakat, juga memberikan ruang pelayanan dan akses cepat pertolongan saat terjadi musibah.

Sayangnya di Kota Makassar masih ditemukan jalan-jalan yang tak manusiawi. Akses sempit, bahkan untuk kendaraan roda dua pun masih harus susah payah.

Di Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, pemandangan seperti ini dengan mudah ditemui. Pembangunan masif rumah sama sekali tak menyisakan bahu jalan. Rumah akhirnya saling berimpitan dengan badan jalan.

Bahkan beberapa di antaranya sangat kecil, lebarnya kurang dari semeter. Hanya bisa dilalui manusia yang jalan menyamping. Jika memiliki sepeda motor, harus memarkirnya di ujung gang atau menitipnya pada tetangga luar.

Hasma Pundriani, warga Jl Mannuruki 2, Lorong 3A, mengaku lorong yang ditempati tujuh rumah di lingkungannya bahkan hanya bisa dilalui oleh satu motor. Itu pun di ujung lorong harus bersusah payah, sebab makin ke dalam, lorong makin sempit.

Dia yang telah tinggal di sana sejak 2005 mengaku kondisi jalan sebelumnya tak sesempit ini, namun berangsur-angsur mengecil hingga seperti sekarang.

News Feed