English English Indonesian Indonesian
oleh

LAPSUS! Desain Lorong Makin Tak Manusiawi, Sekadar Jalan Kaki Pun Sesak

Bahkan dari cerita warga, kata dia, yang waktu itu lebih dahulu tinggal, jalan di lorong itu sangat lebar sekitar dua meter lebih.

“Banyak terjadi di sekitar sini, ada orang yang selalu tambah, selalu tambah dia perbaiki pagarnya, dia kasi maju lagi. Itu, kan, kita herannya semakin ke dalam itu semakin kecil,” kata Hasma, dilansir koran FAJAR edisi Rabu, 6 April 2022.

Dirinya yang berprofesi sebagai guru mengaku selalu mengharapkan jalan tersebut bisa lebih lebar. Selama ini, mobil pribadinya harus ia parkir di jalan utama, atau di rumah tetangganya.

Hal ini sebelumnya telah ia bicarakan bersama RT dan warga sekitar, namun beberapa warga disebut enggan untuk memberikan akses tanahnya untuk digunakan sebagai jalan.

Hanya beberapa seperti indekos di depan lorong tersebut yang ingin merelakan sebagian lahannya untuk dilalui, sehingga membuat perbedaan lebar lorong.

Dia mengaku khawatir pada kemudian hari terjadi musibah kebakaran. Akses penanganan akan lambat, sebab mobil pemadam tak bisa masuk. Jangankan mobil, sepeda motor pun sulit.

“Otomatis (kalau lebar) gampang teranu (tangani) dengan cepat. Ini bentor saja susah masuk, sampai di sini-ji (batas jalan lebar dan sempit),” ujarnya.

Menurutnya, jika beberapa rumah bisa diatasi maka akses jalan untuk mobil akan mudah, sebab di ujung lorong, jalan tersebut kembali lebar. “Di dalam sekali itu, lebar kembali jalannya. Itu dua meter lebih,” tandas dia.

Lain lagi di Pampang. Selain jalan utama, banyak lorong di bagian belakang. Bahkan dominan lorong dibandingkan jalan raya.

News Feed