WATAMPONE, FAJAR — Sebanyak 13 kepala desa (Kades) di Kabupaten Bone mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Desa Mandiri Benih. Pelatihan ini dilaksanakan di Hotel Grand Palace hingga Kamis, 24 Maret.
Kades yang ikut diantaranya, Kades Kajaolaliddong, Sugiale, Lampoko, Talungeng, Unra, Kadai, Ujung Tanah, Sumaling, Pitumpidannge, Tappale, Bune, Tawaroe dan Uloe.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Bone, Andi Asman Sulaiman mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud keseriusan untuk mencapai target produksi padi nasional. Di mana fokus utamanya adalah mewujudkan kemandirian benih di tingkat desa
“Penguatan Desa Mandiri Benih, kami kirim para kepala desa untuk melaksanakan Bimtek di Makassar selama tiga hari. Tujuannya agar khusus perlakuan penangkaran benih nantinya dengan menggunakan dana desa bisa terlaksana dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan,” kata Asman, Rabu, 23 Maret.
Kakak Gubernur Sulsel ini menjelaskan bahwa pengalokasian dana desa sebesar 20 persen dari pemerintah pusat ke desa untuk ketahanan pangan perlu dimaksimalkan. Hal ini untuk mendukung program yang dicanangkan dalam mewujudkan ketahanan pangan di Bone.
“Kita ketahui bersama bahwa pemerintah mengalokasikan ADD pada program Ketahanan Pangan sekitar 20 persen per desa. Jadi harapan kami, agar kemandirian benih pada tingkat garda terdepan bisa teratasi dengan program Desa Mandiri Benih dapat terlaksana tepat sasaran,” terangnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sulsel Muhammad Firda mengatakan, saat ini sementara berjalan penangkaran tahap satu untuk program Mandiri Benih.
Untuk tahap pertama, dengan musim tanam Oktober 2021-Maret 2022, telah dilakukan penangkaran Benih Sebar (BR) oleh Petani penakar seluas 400 ha dengan target produksi benih sebanyak 1.200 ton. Hasil benih ini nantinya bisa ditanami pada areal 48.000 hektar.
Perbanyakan benih ini, melibatkan 12 kabupaten, 27 Kecamatan, 36 desa/kelurahan dan 234 petani penakar benih padi. Hasil produksi benih sebanyak 1.200 ton rencana akan disalurkan ke masyarakat pada musim tanam April-September 2022.
“Kita lakukan pendampingan sehingga petani penakar mendapatkan ilmu dan keterampilan dalam melakukan perbanyakan benih sebar,” jelasnya.
Firda menambahkan untuk tahap II akan dilanjutkan musim tanam April-September 2022. Dengan produksi benih sebar padi sebanyak 436.363 kg dengan melibatkan petani penakar sebanyak 85 orang.
Serta untuk Tahap III musim tanam Oktober 2022 – Maret 2023 direncanakan akan dilaksanakan penangkaran benih sebar padi seluas 755 hektar dengan perkiraan produksi 2.265 ton benih sebar padi untuk kebutuhan luas lahan 90.600 hektar. (tam)