MAKASSAR, FAJAR–Gerakan Sayang Literasi Kedokteran (Gyrus) terus membuktikan diri konsen pada isu kedokteran. Dua buku mereka terbitkan.
Yang pertama, “Dokter 1.000 Wajah”. Diterbitkan pada 2019 lalu, alias setahun sebelum pandemi Covid-19.
Nah, yang kedua adalah “Covid-110”. Buku ini baru akan diterbitkan Maret ini. Disusun berdasarkan pengalaman para dokter, termasuk mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muslim Indonesia.
“Angka 110 itu adalah simbol FK UMI,” ujar dr Shulhana Mokhtar yang juga Direktur Pendidikan dan SDM Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Ibnu Sina saat bertandang ke FAJAR bersama rekannya, Kamis (10/3/2022).
Shulhana merupakan satu dari 10 penulis buku itu. Kunjungan Shulhana didampingi sejumlah penulis lainnya, yakni Dr dr Rachmat Faisal Syamsu (dosen FK UMI), dr Nur Atikah Harmianty Putri (Klinik Wira Bhayangkara Medika Polres Gowa), dan Dian Anugrah Safitrih (mahasiswa FK UMI).
“Di setiap akhir tulisan ada puisi yang mengantari,” sambung Dian Anugrah yang menjadi penulis termuda dalam proyek buku berbagi pengalaman selama pandemi ini.
“Dian ini paling bungsu di antara kami,” seloroh Rachmat saat berbincang dengan awak FAJAR. (zuk)
BERITA SELENGKAPNYA, BACA KORAN FAJAR EDISI JUMAT, 11 MARET 2022