Tetapi, perjalanan Salma untuk bisa sampai di meja operasi melewati jalan yamg berliku, ini merupakan percobaan kedua operasi yang dilakukannya.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Tk. II Pelamonia Kolonel Ckm dr Krisna Murti Sp BS, menjelaskan bahwa kesiapan pelaksanaan operasi sudah dilakukan sejak kurang lebih dua minggu yang lalu. “Untuk persiapan, kami lakukan sejak kurang lebih dua minggu yang lalu dengan target sebelum bulan Maret kami sudah operasi, tapi ternyata anak Salma kondisinya kurang sehat sehingga ditunda dan hal ini memberi kesempatan untuk memperbaiki kondisi kesehatan anak Salma, karena kondisi gizinya kurang baik di saat datang,” jelasnya.
Tim dokter telah melakukan perencanaan dan persiapan dengan empat dokter terlibat langsung serta Paramedis kurang lebih 20 personel.
Spesialis Bedah Anak, dr Sulmiati SpBA menjelaskan Salma menderita kelainan kongenital di mana kasus ini cukup sering ditemukan di dunia dengan perbandingan 1:5000 anak. Di hadapan para wartawan, dia menerangkan jika Salma akan melewati prosedur Postero Sagital Anorekto Plasty (PSARP) yang akan berlangsung selama dua jam dengan didampingi tiga dokter lainnya.
Prosedur PSARP merupakan prosedur operasi dimana rektum yang terdapat pada usus besar disambungkan ke kulit agar terbentuk lubang anus.
Sulmiati menjelaskan jika Salma telah memiliki bakal anus namun masih tertutupi, prosedur itu, akan memberikan jalan terbentuknya saluran anus.
Setelah dua minggu Salma akan kembali menjalani prosedur pelebaran lubang anus, lalu usus yang saat ini menggantikan peran anus di perut Salma akan disambungkan kembali dengan saluran anus yang telah dibuat.