English English Indonesian Indonesian
oleh

3 Perbedaan Varian Omicron dan Delta, Penyintas Tertular Lagi

Sejak awal hingga pertengahan Februari 2022 ini, semakin banyak orang yang kondisi kesehatannya menurun. Tidak sedikit yang menderita sakit hingga harus istirahat di rumah, bahkan dilarikan ke rumah sakit.

Ada pula yang menduga-duga dirinya telah terkena Covid-19 varian Omicron ataupun Delta. Organisasi kesehatan dunia World Health Organization atau WHO telah memberikan perhatian besar pada varian Omicron sejak 26 November 2021 tahun lalu.

Lantas apa saja perbedaan gejala dan penyebaran Covid-19 varian Omicron dan Delta?

  1. Penularan

Tingkat penularan atau penyebaran varian Omicron dipercaya lebih tinggi dibanding Delta

Meskipun sudah pernah terpapar Covid-19, varian Omicron masih bisa kembali melakukan reinfeksi. Jadi penyintas masih bisa terinfeksi.

  1. Gejala

Penelitian menunjukkan gejala Covid-19 varian Omicron lebih ringan. Namun, tingkat penularannya lebih tinggi, sehingga patut diwaspadai.

Gejala varian Omicron adalah
-Nyeri otot
-Berkeringat, terutama di malam hari
-Demam ringan
-Kelelahan atau mudah lelah padahal tidak banyak beraktivitas
-Tenggorokan gatal
-Sakit kepala
-Batuk kering terus-menerus
-Sesak napas
-Nyeri dada apabila infeksi parah
-Pada sejumlah kasus, varian Omicron tidak menyebabkan gejala yang parah, terutama bagi yang sudah divaksin, usia muda, dan tanpa komorbid

Gejala Covid-19 varian Delta

-Sakit kepala
-Sesak napas
-Batuk
-Nyeri otot
-Kelelahan
-Sakit tenggorokan
-Anosmia atau tidak bisa mencium bau
-Diare
-Hidung tersumbat
-Mual atau muntah
-Lidah tidak peka atau tidak merasakan rasa
Tenggorokan sakit

News Feed