English English Indonesian Indonesian
oleh

Ada Kesejahteraan di Balik Industri dan Lingkungan yang Akur

FAJAR, MALILI — Industri berpeluang mengerdilkan lingkungan sekitarnya. Namun bisa juga memberikan kesejahteraan, jika ada niat baik dari manajemen perusahaan.
Berkunjunglah ke Sorowako, salah satu desa di Kabupaten Luwu Timur.

Di sana, aktivitas industri dan lingkungannya benar-benar jalan beriringan. Setiap hari terdengar deru alat berat mengeksploitasi lingkungan di Sorowako. Itu alat berat milik PT Vale Indonesia, Tbk. Setiap hari mengeruk tanah pegunungan yang berisi endapan bijih besi.

Bila melihatnya dari satu sudut pandang saja, aktivitas itu tak baik untuk lingkungan. Pasti eksosistemnya rusak. Namun cobalah meneropong dari perspektif berbeda. Perusahaan ini menyumbang lebih dari 50 persen ekspor Sulsel. Sangat besar pengaruhnya. Daya ungkit ke pertumbuhan ekonomi sangat besar.

Bahkan pada masa pandemi Covid-19, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, mengeluarkan data bahwa perusahaan tambang yang berpusat di Luwu Timur itu menyumbang ekspor 61,12 persen pada November 2021. Itu berlanjut di bulan-bulan berikutnya. “Sangat besar kontribusi ekspor nikel,” ujar Suntono, Kepala BPS Sulsel.

Hal itu membuat ekonomi Sulsel tetap tumbuh. Pada triwulan III 2021, ekonomi Sulsel tumbuh 3,24 persen. Itu di masa pandemi. Di luar dari Pandemi Covid-19, ekonomi Sulsel selalu di atas 7 persen. Jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Tingginya angka pertumbuhan ekonomi Sulsel tersebut tidak terlepas dari kontribusi ekspor PT Vale Indonesia, Tbk.

Kesejahteraan warga sekitar perusahaan juga tak luput dari perhatian. Manajemen PT Vale Indonesia tak pernah lalai akan keseimbangan lingkungan. Selalu menerapkan pertambangan berkelanjutan, alam kembali dipulihkan setelah melakukan eksploitasi di setiap wilayah pertambangannya. Perusahaan ini mampu menanam 700 ribu bibit pohon baru setiap tahunnya.