English English Indonesian Indonesian
oleh

Pj Gubernur Undang KONI Sulsel Diskusikan Keluhan Atlet

MAKASSAR, FAJAR — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan, mengundang Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel untuk duduk bersama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sulsel.

Pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan keikutsertaan Sulsel pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara, pada September mendatang.

Ketua KONI Sulsel Yasir Machmud, dalam tanggapannya, memuji Prof Zudan sebagai pemimpin yang cepat tanggap.

“Baru dua hari beliau di Sulsel, sudah tiga kali kami bertemu. Bahkan, beliau yang mengundang kami. Ini sangat berbanding terbalik dengan Pj Gubernur sebelumnya, yang dua kali kami bersurat untuk audiensi tapi tidak pernah direspons,” ungkap Yasir Machmud, Rabu, 22 Mei 2024.

Ia menekankan bahwa olahraga adalah salah satu sektor yang dapat mengangkat citra daerah dan pelaku olahraga membutuhkan perhatian yang sama dengan sektor lainnya.

Dalam pengantar diskusi, Yasir menyampaikan bahwa pada PON XX di Papua, Sulsel mengutus 226 atlet dengan anggaran sebesar Rp32 miliar. Di mana honor atlet mencapai Rp3.000.000-Rp3.500.000 per bulan selama delapan bulan, disesuaikan dengan prestasi mereka dan uang saku sebesar Rp4.500.000.

Untuk PON XXI di Aceh-Sumut, Sulsel akan mengutus 412 atlet, serta pelatih, asisten pelatih, dan tenaga teknis yang berjumlah 147 orang, namun hanya dialokasikan anggaran sebesar Rp17,5 miliar.

“Jika mengikuti standar PON sebelumnya, honor dan uang saku mereka saja sudah menghabiskan Rp18 miliar. Belum lagi biaya transportasi pesawat, hotel, makan-minum selama delapan hari di sana, sentralisasi atlet selama 30 hari sebelum berangkat, pakaian defile, cek rutin kesehatan atlet butuh Rp13 miliar, dan peralatan tanding sekitar Rp10 miliar,” jelas Yasir.

News Feed