Perbandingan dengan Lawan
Tavares tak menutup mata bahwa kondisi PSM saat ini jauh tertinggal dari klub lain. Sebagai contoh, Persijap bisa merekrut pemain asing berpengalaman yang pernah bermain di Liga 1 India, Serie A Brasil, dan Liga 2 Portugal.
“Sementara saya, selama beberapa tahun di sini, hanya bisa mendatangkan pemain dari Liga 3 Portugal,” ujarnya dengan nada getir.
Dukungan dari Pemain
Bek kiri PSM Makassar, Victor Luiz, juga menyuarakan rasa kecewanya. Ia mengaku sudah mengerahkan seluruh tenaga di laga kontra Persijap, namun hasil tetap belum memihak.
“Terima kasih suporter, dukungan kalian sangat penting. Kami sudah berusaha maksimal untuk meraih tiga poin, tapi belum berhasil,” ungkapnya.
Meski begitu, Victor tak ingin larut dalam kekecewaan. Baginya, laga sudah berlalu dan saatnya menatap tantangan berikutnya.
“Sekarang fokus kami adalah menghadapi pertandingan kedua kontra Bhayangkara FC. Kami akan tegakkan kepala lagi dan berharap bisa meraih hasil terbaik,” tutupnya.
Masih Menunggu Kepastian
Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda FIFA akan mencabut sanksi terhadap PSM Makassar. Situasi ini membuat setiap pertandingan terasa seperti perjudian besar bagi Tavares. Tanpa tambahan tenaga pemain baru, ia harus mengandalkan materi yang ada, memaksimalkan pemain muda, dan berharap keajaiban datang di tengah musim.
Jika kondisi ini berlanjut, perjuangan PSM di Super League 2025/2026 akan semakin berat. Namun satu hal yang pasti, Tavares dan pasukannya akan tetap bertarung, meski dengan segala keterbatasan.