Penguatan kapasitas OMS juga menjadi isu penting. Agar dapat menjalankan mandat dalam skema swakelola, OMS perlu dilatih dalam aspek manajemen keuangan, pelaporan, hingga audit.
“Tanpa kapasitas tersebut, potensi kolaborasi bisa terhambat oleh persoalan administratif.
Tujuan utama dari dorongan ini adalah untuk membangun kontrak sosial yang kuat antara pemerintah dan OMS, dengan satu visi: mengakhiri epidemi AIDS di Indonesia,” ucapnya.
Upaya ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik dan media tentang pentingnya keterlibatan OMS. Edukasi tentang swakelola tipe III diharapkan dapat membuka wawasan lebih luas, terutama dalam hal efektivitas pelibatan masyarakat sipil dalam program-program kesehatan strategis.
Pada akhirnya, keberhasilan dari kolaborasi ini sangat bergantung pada sinergi semua pihak. Tanpa kerja sama yang solid dan komitmen jangka panjang, target penanggulangan HIV/AIDS hanya akan menjadi retorika belaka.
Namun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, langkah ini bisa menjadi titik balik dalam perang melawan epidemi yang telah berlangsung lebih dari empat dekade.(wis)