FAJAR, MAKASSAR – Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang menolak RUU KUHP digelar di bawah Flyover Pettarani, Makassar, Selasa (5/8/2025). Di antara poster kritik dan pembakaran ban, satu hal yang mencuri perhatian: bendera bajak laut One Piece turut dikibarkan. Simbol perlawanan atau gaya viral?
Mereka adalah ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Mereka menilai sejumlah pasal dalam RUU KUHP tersebut tidak berpihak pada rakyat dan berpotensi membungkam kebebasan sipil.
Dalam tuntutannya, mereka mengkritik terhadap proyek strategis nasional yang dianggap tidak menyentuh kebutuhan rakyat. Termasuk ketidakjelasan wewenang institusi hukum seperti Polri dan Kejaksaan.
Namun, di balik spanduk dan orasi, perhatian publik tersedot oleh sebuah simbol budaya pop: bendera bajak laut One Piece—Jolly Roger—dikibarkan di tengah barisan massa aksi. Simbol tersebut menjadi elemen mencolok yang memantik beragam interpretasi.
Sebagian mahasiswa menganggap bendera tersebut sebagai simbol pemberontakan dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Ini merujuk pada karakter utama anime One Piece yang melawan sistem otoriter.
“Itu simbol perlawanan, bukan main-main. Kami relate dengan semangatnya,” ujar salah satu peserta aksi yang enggan disebutkan namanya.
Namun, kehadiran bendera fiksi di tengah aksi serius juga memunculkan kritik dari masyarakat. Tak sedikit yang menilai penggunaan simbol tersebut dapat mengaburkan substansi tuntutan, apalagi di tengah peringatan Hari Kemerdekaan yang sarat makna nasionalisme.
